Gerhana Matahari Total Terbit Besok 8 Maret 2024, Kenali Mitosnya Dari Berbagai Suku Pradaban Kuno

- 8 April 2024, 05:30 WIB
Gerhana matahari diprediksi bakal terjadi pada akhir bulan Ramadan 1445 H/ 2024
Gerhana matahari diprediksi bakal terjadi pada akhir bulan Ramadan 1445 H/ 2024 /

PR GARUT - Gerhana matahari total dikabarkan akan terbit pada 8 Maret 2024, dibeberapa wilayah di dunia, diantaranya akan terbit di wilayah Amerika Utata, fenomena astronomi ini geger di media sosial, pasalnya ada yang mengabarkan bahwa gerhana matahari itu akan menyebabkan bumi gelap selama 3 hari.

Berbagai mitos juga muncul menginformasikan bahwa terdapat dampak yang akan terjadi menurut beberapa peradaban kuno, suku-suku di dunia, seperti suku Maya hingga Yunani kuno yang memiliki mitologi dan tradisinya sendiri terkait gerhana matahari.

Secara umum pradaban kuno suku-suku di dunia ini mereka tahu bahwa gerhana matahari disebabkan oleh bulan yang menutupi matahari, namun makna dari fenomena gerhana matahari ini memiliki perbedaan bagi masing-masing suku dari peradaban kuno tersebut.

Baca Juga: DDS Tak 'Rudet' Lagi, Marc Klock Mulai Pulih, Persib Bakal Tampil Power Full Hadapi Lanjutan Liga 1

"Budaya selain budaya kita, baik masa kini maupun masa lalu, memiliki pandangan yang sangat berbeda terhadap alam," ujar Anthony Aveni, seorang profesor antropologi dan astronomi di Colgate University, dikutip dari Space, pada Minggu, 7 April 2024, Berikut ini perbedaan mitos dari berbagai suku kuno di dunia mengenai gerhana matahari yang akan terjadi pada 8 April 2024.

Mitos Gerhana Matahari Menurut Suku-Suku di Dunia

1. Suku Maya

Suku Maya menganggap bulan adalab nene moyang mereka, menurut Suku Maya saat terjadi gerhana matahari mereka seperti melihat bulan memakan matahari, Suku Maya menafsirkan fenomena itu sebagai pandangan terhadap suatu praktek kanibalisme yang ditunjukan oleh nene moyang mereka, yang sudah lama dihapuskan oleh hukum Suku Maya.

"Jadi bagi Suku Maya, gerhana yang terjadi diruang kosmik, menjadi pengingat bahwa tatanan sosial selalu terancam dan kehilangan keseimbangan, " ujar Aveni.

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x