PR GARUT - Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) mengungsi ke Masjid Kanazawa, Prefektur Ishikawa, Jepang saat gempa magnitudo 7,6 yang mengguncang perairan Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa pada Senin, 1 Januari 2024.
Dian Novitasari, seorang WNI di Jepang mengatakan bahwa dia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi karena alarm peringatan terus menyala.
“Peralatan dapur tumpah semua, kaca rias pecah,” ujarnya.
Baca Juga: Warga Jepang Borong 1.000 Tiket Piala Dunia U-17 di Kabupaten Bandung, Target FIFA Optimis Tercapai
Dian menuturkan ketika gempa yang berpotensi tsunami itu terjadi, ia beserta keluarganya sedang tidak berada di rumah. Begitu tiba di kediamannya di lantai 3, Dian melihat barang-barang sudah berjatuhan ke lantai.
“Ketika saya pulang, mixer menyala berputar-putar, kaca-kaca terbuka sebagian, dan televisi jatuh ke lantai,” paparnya.
Dian bersama keluarga dan 12 orang lainnya mengungsi ke Masjid Kanazawa yang lokasinya lebih tinggi daripada kawasan lainnya. Ada pula WNI yang mengungsi di aula-aula publik milik pemerintah setempat.
Menurutnya, hanya buku-buku dan Al Quran yang jatuh ke lantai karena tidak banyak barang di masjid tersebut.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kanazawa, Prefektur Ishikawa menjadikan sekolah sebagai pusat evakuasi warga mewaspadai gempa susulan di Jepang.