Israel Bunuh 160 Anak di Gaza Palestina Setiap Hari

- 8 November 2023, 10:33 WIB
Seorang anak memegang botol di luar tenda di kamp pengungian yang dikelola PBB di Khan Younis, Selatan Jalur Gaza, Palestina, Jumat (20/10/2023). Warga Palestina meninggalkan rumah mereka setelah Israel melakukan serangan dan menyerukan agar lebih dari 1 juta warga sipil di Gaza utara untuk pindah k
Seorang anak memegang botol di luar tenda di kamp pengungian yang dikelola PBB di Khan Younis, Selatan Jalur Gaza, Palestina, Jumat (20/10/2023). Warga Palestina meninggalkan rumah mereka setelah Israel melakukan serangan dan menyerukan agar lebih dari 1 juta warga sipil di Gaza utara untuk pindah k /Antara. /Reuters.

PR GARUT - Militer Israel rata-rata membunuh sekitar 160 anak setiap hari di Gaza, Palestina. Data jumlah anak yang terbunuh oleh serangan Israel itu diperoleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (7/11/2203).

"Rata-rata sekitar 160 anak terbunuh setiap hari berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Palestina)," kata Christian Lindmeier, pejabat WHO Christian Lindmeier dalam konferensi PBB di Jenewa.

Serangan Israel di Palestina setidaknya telah berlangsung satu bulan. Dalam konferensi itu, Lindmeier meminta agar kebutuhan mendesak berupa bantuan kemanusiaan segera diberikan untuk meringankan rakyat Palestina.

"Ribuan orang di Gaza meninggal dunia, dan mereka yang masih hidup menderita trauma, penyakit, kekurangan makanan dan air," ucapnya sebagaimana ditulis Kantor Berita Antara.

Tidak Ada Akses ke Gaza

Lindmeier mengungkapkan ada kendala dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza. Di saat semua logistik, perbekalan dan konvoi telah siap, WHO kesulitan dalam melakukan pengiriman akibat akses menuju Gaza yang terhambat.

"Yang tidak ada adalah akses. Itulah yang diperlukan, kami memerlukan akses aman dan terjamin tanpa hambatan ke pasien dan ke rumah sakit," ungkapnya.

Baca Juga: Videonya Terkesan Membela Israel, Netizen Serukan Boikot Produk Skincare Felicya Angelista

Mengenai rumah sakit di wilayah utara, dia mengatakan bahwa WHO hanya mampu membawa pasokan ke rumah sakit sekali.

"Persediaan telah diambil dari tangan kami dan segera dibawa ke ruang operasi karena semua yang dibawa, termasuk anestesi yang diperlukan pada saat itu juga," ujar Lindmeier.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah