RS Kanker di Gaza Palestina Berhenti Beroperasi Imbas Serangan Israel, 4 Pasien Meninggal

- 3 November 2023, 18:47 WIB
Helikopter serbu Apache milik Israel membombardir Gaza, Palestina.
Helikopter serbu Apache milik Israel membombardir Gaza, Palestina. /ANTARA


PR GARUT - Empat pasien kanker di Jalur Gaza meninggal dunia imbas dari berhentinya Rumah Sakit Persahabatan Turki - Palestina. Rumah sakit khusus kanker satu-satunya di Palestina itu berhenti beroperasi karena kehabisan bahan bakar sebagai pemasok energi karena serangan Israel.

"Empat pasien kanker kehilangan nyawanya hari ini akibat Rumah Sakit Turki berhenti dan sama sekali tidak beroperasi akibat krisis kehabisan bahan bakar," kata Direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki - Palestina, Subhi Sakik, Kamis (2/11/2023).

Ia menegaskan kematian empat pasien ini disebabkan oleh kurangnya layanan medis yang diperlukan, sebagai dampak tidak langsung dari serangan Israel. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, Subhi Sakik menambahkan jika seluruh pasien rumah sakit telah dipindahkan ke RS Dar Al Salam di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Pada Rabu (1/11/2023) sehari sebelumnya, Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina itu terpaksa berhenti beroperasi di bawah kondisi serangan Israel dan bahan bakar yang menipis. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebut, rumah sakit ini terpaksa menghentikan operasi layanannya sehingga mengancam nyawa 70 pasien kanker karena krisis bahan bakar.

Baca Juga: Ramai Boikot Produk Israel, Oki Setiana Dewi Ajak Cintai Produk Dalam Negeri

Militer Israel memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza pada pekan ini. Wilayah itu tanpa henti dibom dari udara oleh penjajah Zionis Israel.

Total sebanyak 10.600 orang tewas dalam konflik ini yang meliputi 9.061 warga Palestina dan lebih dari 1.538 orang Israel. Selain merenggut orban jika dan memicu pengungsian, pembantaian yang dilakukan Israel telah membuat 2,3 juta penduduk Gaza kekurangan persediaan dasar akibat blokade yang dilakukan.

Hak dan Kepentingan Sah Palestina

Di tempat terpisah, Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Oman Sayyid Badr Albusaidi membahas konflik Israel-Palestina dengan memantau situasi di Gaza yang semakin memburuk. Mereka prihatin jumlah korban tewas terus bertambah setiap hari.

"Tidak ada negara bertanggung jawab yang memiliki hati nurani yang membiarkan tragedi seperti itu terus berlanjut," kata Wang Yi, sebagaimana ditulis Kantor Berita Antara.

Wang menyatakan negaranya mendukung adanya “konferensi perdamaian internasional yang lebih otoritatif, lebih luas dan efektif” sesegera mungkin, guna memajukan kembali solusi dua negara untuk Palestina. Menurut Wang, akar masalah Palestina adalah hak dan kepentingan sah rakyat Palestina belum dipulihkan dan dijamin.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah