Zelensky Kalangkabut! Ukraina Menyiapkan Rute Pelayaran Alternatif untuk Melanjutkan Ekspor Pangan

- 20 Juli 2023, 06:46 WIB
Ilustrasi Kapal Tangker/Ukraina menyiapkan jalur pelayaran kusus untuk eskpor pangan
Ilustrasi Kapal Tangker/Ukraina menyiapkan jalur pelayaran kusus untuk eskpor pangan /Dok. Pertamina

PR Garut - Ukraina saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pengiriman biji-bijian mereka setelah Rusia keluar dari kesepakatan yang sebelumnya memungkinkan ekspor melalui koridor perairan aman yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pelabuhan Ukraina di Odesa baru-baru ini menjadi sasaran serangan oleh Rusia selama dua malam berturut-turut pada Selasa 18 Juli 2023.

Hal ini terjadi setelah Rusia secara sepihak mengumumkan keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam dan mencabut jaminan keamanan pelayaran.

Baca Juga: Pemkab Garut Ajak Investor Rusia untuk Berinvestasi di Sektor Kesehatan, Khususnya Penyakit Kanker

Dalam tanggapannya terhadap situasi ini, pada Rabu, tanggal 18 Juli, Ukraina menyampaikan surat kepada Organisasi Pelayaran Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berisi rencana pembangunan rute maritim sementara yang direkomendasikan.

Rencana ini bertujuan untuk memfasilitasi pembukaan blokade pengiriman internasional di bagian barat laut Laut Hitam.

Vasyl Shkurakov, pelaksana tugas Menteri Ukraina untuk urusan Masyarakat, Wilayah, dan Pembangunan Infrastruktur, mengungkapkan bahwa rute tambahan ini akan mengarah ke perairan teritorial dan zona ekonomi maritim eksklusif Romania, salah satu negara tetangga di Laut Hitam.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan optimisme bahwa kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam dapat berlanjut tanpa partisipasi Rusia, dan saat ini pemerintah Kiev sedang bekerja keras untuk menjaga komitmen mereka terhadap pasokan pangan.

Baca Juga: UNIK, Sri Rejeki Jualan Kulit Semangka Omset Bisa Jutaan Hingga di Jual Ke Luar Negri

Meskipun kesepakatan lama dengan Rusia telah berakhir, beberapa perusahaan asuransi juga mulai meninjau kembali keinginan mereka untuk melindungi pengiriman ke Ukraina.

Fasilitas asuransi kargo yang sebelumnya menyediakan perlindungan untuk pengiriman melalui koridor kesepakatan lama telah ditangguhkan. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya risiko dalam pelayaran ke wilayah Laut Hitam.

Premi asuransi risiko perang juga meningkat saat memasuki wilayah tersebut dan perlu diperbarui setiap tujuh hari.

Harga premi yang sudah tinggi diperkirakan akan terus meningkat, sementara pemilik kapal khawatir untuk mengizinkan kapal mereka memasuki zona perang tanpa persetujuan dari pihak Rusia dan mewaspadai risiko ranjau terapung.

Baca Juga: Masih Dibekap Cidera, Alex Rins Dipastikan Bakal Absen di MotoGP Silverstone Inggris, Siap Penggantinya?

Dalam situasi yang penuh tekanan ini, Ukraina terus berusaha untuk menemukan solusi yang tepat agar ekspor pangan mereka dapat berlanjut dengan lancar.

Sementara itu, situasi geopolitik yang kompleks di Laut Hitam dan sekitarnya akan tetap menjadi perhatian global, dan semua pihak terlibat diharapkan untuk mencari jalan keluar yang dapat membawa perdamaian dan stabilitas bagi kawasan tersebut.*** 

Editor: Muhammad Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah