PR GARUT- Menjelang digelarnya pemilihan kepala daerah (PIlkada) Garut 2024, beberapa elit partai politik (parpol) mulai intens melakukan langkah-langkah politis terkait pencalonan.
Suhu politik di Kabupaten Garut yang kini cenderung memanas praktis tak terhindari. Bahkan, kini mencuat kontroversi soal koalisi antara PKS dan Partai Gerindra.
Terkait isu koalisi antar partai ini akhirnya ditanggapi Hasanuddin, salahsatu kader Partai Gerindra yang juga bakal calon Bupati Garut yang bakal berkontestasi di Pilkada 2024 mendatang.
Hasanuddin menyebut, bahwa nota kesepahaman antara PKS dan Partai Gerindra adalah hal yang wajar dan strategis.
“Saya sebagai kader Gerindra yang mendaftar sebagai calon Bupati Garut 2024-2029 berpandangan, bahwa nota kesepahaman Partai Gerindra dan PKS pada Hari Jum’at, 7 Juni 2024 adalah hal yang wajar dan strategis dalam komunikasi politik menjelang pemilihan kepala daerah di Garut," ungkap Hasanuddin, Minggu, 9 Juni 2024.
Menurutnya, nota kesepahaman tertulis antara Partai Gerindra dan PKS itu berisikan 3 point, di antaranya:
Pertama, membangunan kesepahaman menciptakan pemilu damai, tertib, aman dan bersih.
Kedua, melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi dengan partai politik lainnya.
Ketiga, akan terus didiskusikan dan evaluasi bahkan dapat ditinjau kembali berdasarkan arahan DPW/DPD dan DPP masing-masing partai.