Angka Stunting di Garut Alami Kenaikan di Tahun 2023, GGW: Padahal Kerap Buat Kegiatan di Hotel-Hotel Mewah

- 31 Mei 2024, 09:00 WIB
Salah satu kegiatan rembuk stunting yang dilakukan Pemkab Garut di salah satu hotel mewah di kawasan Cipanas Garut.
Salah satu kegiatan rembuk stunting yang dilakukan Pemkab Garut di salah satu hotel mewah di kawasan Cipanas Garut. /Dok Diskominfo Garut/

PR GARUT – Angka stunting di Kabupaten Garut naik dari 23,6% menjadi 24,1% pada tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Kenaikan ini memicu kritik dari Garut Governance Watch (GGW), yang menyoroti seringnya kegiatan pemerintah daerah dilakukan di hotel-hotel mewah.

Ketua GGW, Agus Ghandi, menyatakan keprihatinannya terkait peningkatan prevalensi stunting tersebut. "Ironis sekali, di saat angka stunting meningkat, kita sering melihat kegiatan-kegiatan pemerintah dilakukan di hotel-hotel mewah. Anggaran yang digunakan untuk acara-acara tersebut seharusnya bisa dialihkan untuk program-program penurunan stunting yang lebih efektif," ujar Ahmad.

Ia menambahkan bahwa kegiatan di tempat-tempat mewah bukanlah solusi konkret untuk mengatasi masalah stunting yang mendesak di Kabupaten Garut. "Fokus utama harusnya pada upaya langsung yang menyentuh masyarakat, seperti perbaikan gizi, pendidikan kesehatan, dan program-program yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Kacang Bawang Intan, Sebuah Produk UMKM Garut Renyah nan Gurih Racikan Sang Wanita Tangguh

Tempat terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menyatakan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting di bawah 14% pada tahun 2024, sesuai dengan target nasional.

Hal ini disampaikan Didit dalam acara Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2024, yang berlangsung di Aula Bappeda Kabupaten Garut, Rabu (29/05/2024).

"Tahun 2023 dengan 24,1% tentu ini menjadi acuan kami untuk meningkatkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan serta pembagian peran untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Garut. Kami menargetkan prevalensi stunting tetap di bawah 14% di tahun 2024 sesuai dengan target nasional," ujar Didit.

Kebijakan Integral Kesehatan Stunting

Ia menjelaskan bahwa kebijakan kesehatan terkait stunting telah menjadi bagian integral dalam perencanaan pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024, dengan visi Garut Bertaqwa, Maju, dan Sejahtera. Visi ini diwujudkan melalui misi untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang agamis, sehat, cerdas, dan berdaya.

Baca Juga: 11 Akun FF Sultan Gratis Google Hari Ini 31 Mei 2024, Full Item Premium dan Eksklusif, Mabar Jadi Seru!

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah