Network
PR GARUT - Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Garut, Ahmad Mulyana, mengumumkan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 juta untuk perbaikan 30 unit rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kabupaten Garut tahun ini. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di daerah tersebut.
Ahmad Mulyana juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam gotong royong untuk membantu sesama yang kurang mampu di Kabupaten Garut. Dia berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan meningkatkan efektivitas program perbaikan rumah tidak layak huni.
"Dengan meningkatnya anggaran untuk perbaikan rutilahu di Kabupaten Garut, kami berharap dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat," ungkap Ahmad Mulyana.
Pada hari yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, turut beraksi dengan melakukan kunjungan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni di Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, dan Desa Simpang, Kecamatan Cikajang.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Garut untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu.
Pj. Bupati Garut Prihatin Kondisi RUmah Tidak Layak Huni
Barnas Adjidin menunjukkan keprihatinannya terhadap kondisi rumah-rumah yang tidak layak huni, terutama saat musim hujan yang membawa dampak buruk bagi penghuninya.
Selama kunjungannya, Barnas tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga berkomitmen untuk memastikan perbaikan rumah-rumah tersebut agar layak huni.
