Info Terbaru: ATR BPN Garut Telah Membayarkan Rp517 Miliar UGR Tol Getaci Kepada Pemilik Lahan dan Bangunan

- 15 April 2024, 18:30 WIB
Pencairan UGR Tol Getaci Segmen 1 Garut Utara kembali dilakukan.
Pencairan UGR Tol Getaci Segmen 1 Garut Utara kembali dilakukan. /

PR GARUT - Informasi terbaru, proyek pembangunan Tol Getaci terus menunjukkan progres yang signifikan dengan telah melakukan pembayaran uang ganti rugi (UGR) yang telah disalurkan kepada pemilik lahan dan bangunan di Kabupaten Garut. Kepala Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Garut, Moch Rahman, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, total dana yang telah dikeluarkan mencapai Rp517 miliar.

Pembayaran ini merupakan bagian dari tahap 1 pembebasan lahan untuk proyek tol Getaci, yang melibatkan 17 desa di 4 kecamatan, yaitu Banyuresmi, Leuwigoong, Leles, dan Kadungora. Dari total dana tersebut, sebanyak 8 desa telah menerima pembayaran, sementara beberapa desa lainnya masih menunggu penyelesaian pembayaran.

Kepala Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Garut, Moch Rahman, memberikan penjelasan terkait progres pembebasan lahan untuk proyek tol Getaci. Dalam wawancara dengan Pikiran Rakyat Garut di kantornya, Rahman mengungkapkan bahwa proses pembebasan lahan telah mencapai tahap yang signifikan.

Baca Juga: Dibekali Teknologi Digital Tercanggih, Berikut 7 Jenis Smart TV yang Direkomendasikan

Sebanyak 17 desa di 4 kecamatan akan menerima uang ganti rugi (UGR) sebagai bagian dari tahap 1 pembebasan lahan untuk proyek tol Getaci. Hingga saat ini, ATR/BPN Garut telah berhasil melakukan pembayaran di 8 desa dengan total dana yang telah dikeluarkan mencapai lebih dari Rp517 miliar.

Rahman melanjutkan, keempat kecamatan yang terlibat dalam pembebasan tahap 1 pembangunan tol Getaci adalah Banyuresmi (4 desa), Leuwigoong (3 desa), Leles (5 desa), dan Kadungora (5 desa). Meskipun dana sebesar Rp517 miliar telah disalurkan kepada 8 desa, proses pembayaran masih berlanjut. Beberapa desa seperti Margacinta, Hegar Sari, dan Talagasari masih menunggu penyelesaian pembayaran dengan total dana mencapai Rp280 miliar.

Tahapan yang Belum Terselesaikan 

Rahman menekankan bahwa masih ada beberapa tahap yang belum terselesaikan sepenuhnya, sementara beberapa aspek telah dinilai dan diapresiasi. Penyelesaian pembayaran ini menjadi prioritas utama dengan target selesai pada tahun 2024. Kerja sama antara panitia lokal dan pemerintah pusat diharapkan dapat mempercepat proses ini, sambil mendorong partisipasi aktif dari masyarakat untuk melengkapi semua dokumen yang diperlukan.

Baca Juga: VIRAL Video Ning Umi Laila Ceramah Sindir Rhoma Irama, Fans: mengajarkan jamaah untuk meng Ghibah

Salah satu desa terbaik dalam proses pembayaran UGR tahap 1 adalah Desa Tambaksari. Desa ini telah menyelesaikan pembayaran UGR untuk 21 bidang lahan dengan tingkat keseluruhan mencapai 100 persen. Rahman mengapresiasi komitmen Desa Tambaksari dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang lebih baik di Kabupaten Garut melalui proses pembebasan lahan yang transparan dan efisien.

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x