"Kemarin ada modal penambahan modal inti Rp9 miliar model inti dalam bentuk lain itu sudah sekitar Rp175 miliar dan ada pinjaman antar bank yang dikelola oleh BJB," katanya.
"Jadi kami ini likuiditas kita cukup untuk melaju ke depan jadi ya nasabah uangnya aman saya katakan aman," ucapnya.
Kedatangan Kejaksaan Tinggi Negeri justru untuk mengusut dugaan adanya praktik kredit fiktif.
"Kenapa ini tidak berjalan baik karena banyak nasabah yang macet npl-nya tinggi dia enggak usah nambah itu banyak yang fiktif nah itu yang diusut oleh Kejati," katanya.***