Padahal menurutnya, padi yang ditanamnya hanya beberapa minggu lagi sudah siap dipanen. Namun karena tidak ada pasokan air, kondisi padi yang belum ada isinya keburu mati kekeringan.
"Jadi kondisi ini membuat saya harus menelan kerugian yang cukup besar. Saya rugi 5 jutaan jika dihitung dari proses membajak, menanam, hingga perawatan sampai sekarang," ujarnya.
Taopik berharap, ada bantuan dari pemerintah agar petani tidak merugi begitu besar. Selain itu dirinya pun bingung kehabisan modal untuk menanam padi lagi saat musim hujan nanti datang.
Selain itu, tidak hanya dirinya yang mengalami kerugian serupa masih banyak petani lainnya yang tanaman padinya mati akibat kekeringan dan dipastikan gagal panen.
"Tidak hanya saya yang gagal panen yang lainnya mengalami hal yang sama. Ada Wa Oleh, Mang Ata, Wa Ade, Mang Kandi dan yang lainnya mengalami kerugian yang sama," tandasnya.***