Jumlah Exit Tol Getaci di Garut: Awalmya Direncanakan 2 Exit Tol, 3 Exit Tol Tambahan di Usulkan

14 Juni 2024, 15:00 WIB
Lelang Tol getaci ditutup 4 Januari 2024, 4 Kecamatan dan 24 Desa di Kabupaten Ciamis terbelah Proyek JBH /

PR GARUT - Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) merupakan proyek infrastruktur strategis nasional yang melintasi beberapa daerah di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Garut. Jalan tol sepanjang 206 kilometer ini digadang-gadang sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Tol Getaci dirancang untuk memiliki beberapa titik exit yang akan memudahkan akses ke berbagai wilayah di Garut. Secara umum, exit tol di Garut terletak pada beberapa titik strategis yang akan menghubungkan jalan tol dengan jalan utama dan daerah sekitarnya. Berdasarkan rencana pembangunan, terdapat beberapa exit tol utama di Garut, Awalnya direncanakan akan ada 2 exit tol di Kabupaten Garut, yaitu:

  • Exit Tol Banyuresmi: Terletak di Kecamatan Banyuresmi, exit tol ini diharapkan dapat mempermudah akses ke kawasan selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.
  • Exit Tol Cilawu: Terletak di Kecamatan Cilawu, exit tol ini diharapkan dapat membuka akses ke wilayah barat Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Geopark Ciletuh, Sukabumi Mengungkap Kekayaan Alam dan Budaya Sukabumi yang Luar Biasa

Namun, seiring dengan perkembangan proyek dan kebutuhan masyarakat, rencana pembangunan exit tol di Garut mengalami perubahan. Saat ini, total terdapat 3 exit tol yang diusulkan untuk dibangun di Kabupaten Garut, yaitu:

3 Exit Tol Tambahan

  • Exit Tol Banyuresmi: Tetap sama dengan rencana awal, exit tol ini akan mempermudah akses ke kawasan selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.
  • Exit Tol Cikajang: Terletak di Kecamatan Cikajang, exit tol ini diharapkan dapat membuka akses ke wilayah utara Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.
  • Exit Tol Cilawu: Tetap sama dengan rencana awal, exit tol ini diharapkan dapat membuka akses ke wilayah barat Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.

Penambahan exit tol ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat di Kabupaten Garut, antara lain:

  • Meningkatkan aksesibilitas: Masyarakat akan lebih mudah untuk mencapai berbagai tempat di Kabupaten Garut dan sekitarnya.
  • Meningkatkan mobilitas barang dan jasa: Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
  • Membuka peluang usaha baru: Exit tol dapat menjadi pusat ekonomi baru, sehingga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat.
  • Meningkatkan nilai tanah: Diperkirakan nilai tanah di sekitar exit tol akan meningkat, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pemilik tanah.

Baca Juga: Keluar dari Kabupaten Bekasi, 7 Kecamatan Ini Disetujui Presiden Bentuk DOB Seluas 213,04 Km²

Namun, perlu diperhatikan bahwa pembangunan exit tol ini juga dapat membawa dampak negatif, seperti:

  • Penggusuran lahan: Pembangunan exit tol inevitably akan menyebabkan penggusuran lahan milik warga. Hal ini dapat menimbulkan masalah sosial dan ekonomi bagi masyarakat yang terkena dampak.
  • Kerusakan lingkungan: Pembangunan exit tol dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti hilangnya habitat flora dan fauna, pencemaran udara, dan pencemaran suara.
  • Kemacetan: Diperkirakan akan terjadi kemacetan di sekitar exit tol, terutama pada jam-jam sibuk.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat pembangunan exit tol. Upaya-upaya tersebut antara lain:

Pemberian kompensasi yang layak bagi masyarakat yang terkena dampak penggusuran, Pemerintah perlu memberikan kompensasi yang layak dan adil bagi masyarakat yang terkena dampak penggusuran. Kompensasi tersebut dapat berupa uang ganti rugi, pemukiman baru, atau pelatihan kerja.

Baca Juga: Top 5 Rekomendasi Tempat Mendaki Terbaik di Kabupaten Bandung, Cocok Dijajal Saat Hari Libur

Pemerintah perlu menegakkan hukum secara ketat terhadap pihak-pihak yang melakukan kerusakan lingkungan selama pembangunan exit tol. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggar.

Pemerintah perlu membangun infrastruktur pendukung di sekitar exit tol, seperti jalan alternatif, underpass, dan flyover. Hal ini dapat membantu mengurangi kemacetan dan memperlancar akses masyarakat.

Masyarakat di sekitar exit tol perlu didorong untuk mengembangkan ekonomi kreatif, seperti membuka usaha kuliner, kerajinan tangan, atau wisata. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka dan mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian.

Baca Juga: TECNO Pova 6 Siap Rilis, Daya Tahan Baterainya Dijamin Bikin Susah Tidur

Pembangunan exit tol di Kabupaten Garut diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Namun, perlu dilakukan upaya-upaya yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaatnya.

Dengan kerjasama dari semua pihak, diharapkan pembangunan exit tol ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat di Kabupaten Garut.

Menurut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Garut, pembangunan exit tol Banyuresmi dan Cilawu masih dalam tahap pembebasan lahan.
Pembangunan exit tol Cikajang masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat.***

Editor: Ade Parhan

Tags

Terkini

Terpopuler