PR GARUT – Di bulan Ramadan terdapat salah satu amalan yang identik yakni I’tikaf. I’tikaf merupakan aktifitas berdiam di masjid dalam tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan tertentu untuk mengharapkan Ridha Allah.
Dalil I’tikaf terdapat dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 187, Allah berfirman,
“Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu I’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka jangan kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa.”
Baca Juga: Inilah 5 Ciri Rumah yang Sering Dikunjungi Para Malaikat Menurut Islam
Waktu I’tikaf
Dilansir laman resmi Muhammadiyah.or.id waktu untuk I’tikaf dianjurkan dilaksanakan setiap waktu di bulan Ramadan, terutama pada sepuluh terakhir. Sebagaimana Rasulullah SAW, “Rasulullah saw selalu beri’tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan ramadan.” (Muttafaq Alaih).
Durasi I’tikaf
Terkait durasi, di kalangan ulama berbeda pendapat. Hanafiyah berpendapat bahwa I’tikaf dilaksanakan pada waktu yang sebentar tapi tidak ditentukan batasan lamanya. Sementara, Malikiyah berpendapat bahwa I’tikaf dilaksanakan dalam waktu minimal satu malam satu hari.
Mempertimbangkan dua pendapat tersebut, Majelis Tarjih menyimpulkan bahwa I’tikaf dilaksanakan dalam beberapa waktu tertentu, misal waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan seterusnya. Boleh juga dilakukan dalam waktu sehari semalam atau 24 jam.
Baca Juga: Hebat! NASA Kembangkan Hijab Khusus Astronaut Perempuan
Rukun I’tikaf
1. Niat