Upaya yang dilakukan untuk mencapai jumlah tersbut kata Nunuk, yaitu memperbaiki peta sebaran lineritas yang telah dirilis, misalya dengan melinearkan Bahsa Inggris menempati posisi guru Kelas SD, dan sebaliknya.
Penyebab belum terserapnya seluruh guru degan prioritas satu itu, kata Nunuk lantaran masih ada daerah yang tidak mengusulkan formasi pada seleksi ASN PPPK 2023. "Usulan dari daerah tidak dapat terakomodasi," cetus Nunuk.
Orang nomor satu di GTK Kemendikbud itu menambahkan, persentasi formasi yang dibuka untuk guru PPPK 2023, masih kecil dari jumlah kebutuhan yang sebenarnya.
Padahal lanjut dia, kebutuhan mencapai angka 601.174 formasi, namun formasi yang berhasil dibuka berjumlah 296.059, sehingga menyisakan beberapa honorer belum terakomodir tahun ini, salah satunya P1.
Sesuai janji Presiden Joko Widodo saat pidato perayaan hari Guru HGN 2023, dan HUT PGRI ke-78, pemerintah berkomitmen akan mengangkat seluruh honorer menjadi ASN, untuk menuntaskan program satu juta guru PPPK hingga 31 Desember 2024 mendatang.***