Asal-Usul Kampung Naga Tasikmalaya, Wisata Edukasi dengan Budaya yang Masih Kental

12 Mei 2024, 22:05 WIB
Pesona Kampung Naga terkenal dengan pesona alam yang indah. Namun, tak sedikit kampung ini dihuni oleh mahkluk halus/ Instagram/ @cantstopthecurrent /

PR GARUT – Kampung Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat menjadi tempat wisata pedesaan Sunda yang masih alami lantaran masih mempertahankan rumah yang berbentuk kuno hingga masyarakatnya masih memegang teguh tradisi.

Lantas bagaimana asal-usul Kampung Naga yang hingga kini masih mempertahankan adat dan budayanya? Yuk simak artikel ini.

Asal-Usul Kampung Naga

Nama Kampung Naga terkesan seperti kawasan pecinan sebab hewan naga identik dengan budaya orang China. Namun, Kampung Naga di Tasikmalaya ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan adat China.

Punduh atau salah satu pimpinan Kampung Naga, Aki Ma’un menjelaskan bahwa nama naga tidak terkait dengan jenis hewan maupun buah.

Baca Juga: Momen Kunjungan Ir Soekarno ke Garut Hingga Sebut Kontan Intan: Punya Hubungan Tak Biasa

Nama kampung ini berasal dari lokasi daerah yang berada di bawah bukit atau di lembah bukit. Tempat ini sering disebut oleh orang Sunda sebagai ‘dina gawir’.

Kata ‘dina’ merujuk pada makna tempat, sedangkan ‘gawir’ artinta lembah atau jurang. Tetapi orang Sunda sering melafalkan menjadi ‘na gawir’. Dari situlah disingkat menjadi ‘naga’.

Kampung Naga memiliki daya tarik tersendiri, tak heran kampung ini menjadi kampung wisata yang kerap dikunjungi. Berikut sejumlah daya tarik Kampung Naga Tasikmalaya.

1. Udara Sejuk

Kampung Naga menyajikan udara sejuk dan suasana yang tenang. Tempat ini cocok untuk anda yang ingin menenangkan diri dari suasana perkotaan.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Bersejarah dan Budaya di Cirebon, Wajib Kamu Kunjungi

2. Pemandangan yang Indah

Kampung Naga Tasikmalaya berada di lembah dengan ketinggian 488 mdpl. Pemandangan di Kampung Naga ini begitu indah dengan khas pedesaan mulai dari persawahan, empang, bukit, hutan, dan sungai.

3. Edukasi Budaya

Kebudayaan di sini masih memegang teguh ada istiadatnya. Sehingga masyarakat luar yang ingin belajar kebudayaan bisa langsung berkunjung ke Kampung Naga. Tradisi budaya yang ada di Kampung Naga mulai dari kesenian alat musik hingga upacara adat.

4. Oleh-oleh Khas

Di Kampung Naga Tasikmalaya juga menyediakan kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat lokal. Mulai dari teko yang terbuat dari batok kelapa, tas, anyaman lampu gantung, bakul nasi hingga lukisan.

5. Hidup secara Modern

Walaupun masih memegang teguh adat kunonya, Kampung Naga juga hidup secara modern yakni tidak selalu memakai baju tradisional dan sering mengenakan pakaian modern. Warga Kampung Naga juga mengenal ponsel, namun pengisian dayanya dilakukan di luar kampung.

Tiket Masuk Kampung Naga

Bagi pengunjung yang ingin ke Kampung Naga Tasikmalaya tiket dikenakan biaya alias gratis, hanya saja ada ongkos parkir, biaya jasa pemandu, narasumber, hingga makanan. Berikut harganya:

Parkir motor Rp 3.000

Parkir mobil Rp 10.000

Parkir elf Rp 15.000

Parkir minibus Rp 25.000

Parkir bus Rp 40.000

Jasa pemandu Rp 150.000

Jasa narasumber Rp 300.000

Biaya makan Rp 35.000 per orang

Lokasi Kampung Naga Tasikmalaya tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan Garut dengan Tasikmalaya, tepatnya berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. ***

Editor: Hanin Annisa Nuradni

Tags

Terkini

Terpopuler