PR GARUT - Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) PPPK saat ini sudah memasuki tahapan pengumuman kelulusan, artinya dua langkah lagi pelamar kategori khusus maupun umum akan mendapat Nomor Induk Pegawai (NIP), sayangnya tidak semua guru honorer prioritas satu (P1), diangkat tahun ini.
Pantauan garut.pikiranrakyat.com, Jumat, 8 Desember 2023, seleksi PPPK 2023, hanya mengakomodir 50.248 pelamar dengan prioritas satu (P1) dari 62.524 guru P1. Artinya sekira 12 ribu diantaranya baal diangkat PPPK tahun ini.
Untuk diketahui, guru P1 tersebut berasal dari sisa hasil seleksi tahun sebelumnya, dan sudah dinyatakan lulus passing grade (PG), namun belum mendapat penempatan tugas, jumlah mereka sangat banyak, pada seleksi kali ini menduduki rengking pertama dalam hal kelulusan.
Sebagai pelamar dengan kategori khusus, dengan menempati peringkat pertama dalam sistem perengkingan kelulusan hasil seleski PPPK diatas tenaga honorer K2, dan Non ASN sekolah induk, ternyata mereka tidak otomatis seluruhnya diangkat tahun ini.
Baca Juga: Pemda Tegaskan Tidak Ada Intervensi Terkait Hasil Seleksi CASN PPPK, Begini Kata Mukti
12 Ribu Honorer P1 Terancam Batal Diangkat PPPK 2023
Akan tetapi, sumber resmi dari pemerintah, sebanyak 12.276 guru pelamar P1, diharapkan tidak risau dan atau gelisah, meski tidak terakomodir tahun 2023, mereka akan diselesaikan pada tahun berikutnya.
Mereka akan tetap diangkat menjadi ASN PPPK, walau terlebih dahulu harus bersabar menunggu saatnya tiba sesuai janji pemerintah untuk menuntaskan seluruh honorer pada tenggat waktu 31 Desember 2024 mendatang.
Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Nunuk Suryani menyebut dirinya oftimis semua prioritas akan dituntaskan pada tahun berikutnya.
Prof Nunuk mengatakan, dengan segala upaya yang dilakukan dirinya, guru prioritas satu sisa seleksi tahun lalu yang terakomodasi PPPK 2023, hanya sebesar 50.248 orang.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai jumlah tersbut kata Nunuk, yaitu memperbaiki peta sebaran lineritas yang telah dirilis, misalya dengan melinearkan Bahsa Inggris menempati posisi guru Kelas SD, dan sebaliknya.
Penyebab belum terserapnya seluruh guru degan prioritas satu itu, kata Nunuk lantaran masih ada daerah yang tidak mengusulkan formasi pada seleksi ASN PPPK 2023. "Usulan dari daerah tidak dapat terakomodasi," cetus Nunuk.
Orang nomor satu di GTK Kemendikbud itu menambahkan, persentasi formasi yang dibuka untuk guru PPPK 2023, masih kecil dari jumlah kebutuhan yang sebenarnya.
Padahal lanjut dia, kebutuhan mencapai angka 601.174 formasi, namun formasi yang berhasil dibuka berjumlah 296.059, sehingga menyisakan beberapa honorer belum terakomodir tahun ini, salah satunya P1.
Sesuai janji Presiden Joko Widodo saat pidato perayaan hari Guru HGN 2023, dan HUT PGRI ke-78, pemerintah berkomitmen akan mengangkat seluruh honorer menjadi ASN, untuk menuntaskan program satu juta guru PPPK hingga 31 Desember 2024 mendatang.***