Network
PR GARUT - Pembangunan proyek strategis nasional Jalan Tol Gede Bage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) tidak kunjung terealisasi hingga saat ini. Padahal, awalnya pembangunan jalan tol terpanjang di Indonesia ini ditargetkan akan berjalan mulai akhir tahun 2023. Penundaan ini terjadi setelah proyek Tol Getaci ditinggal oleh investornya.
Investor awal proyek ini adalah konsorsium yang dipimpin oleh PT Jasa Marga dengan anggota Waskita Karya, PTPP, Wijaya Karya, PT Jasa Sarana, dan PT Daya Mlya Turangga Gamma GR. Namun, perjanjian pengusahaan jalan tol Getaci ini dinyatakan batal karena konsorsium tidak dapat memenuhi jaminan pelaksanaan yang diperlukan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Miftahul Munir, menyatakan bahwa proyek Tol Getaci saat ini tengah memasuki tahap lelang ulang.
Munir memastikan bahwa proses lelang ulang ini berjalan dengan lancar dan menargetkan lelang ulang ruas tol tersebut dapat rampung pada tahun ini.
Baca Juga: Ribuan Umat Muslim di Garut Ikuti Salat Iduladha 1445 Hijriah di Alun-Alun Garut
Penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol untuk proyek tol jumbo ini ditargetkan akan dilakukan pada kuartal ketiga tahun 2024.
Rencana Pembangunan Tol Getaci
Tol Getaci sendiri direncanakan akan melintasi dua provinsi, yaitu Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 km, dengan total panjang mencapai 206,65 km. Pada tahap awal, rencana pembangunan tol Getaci akan dirampungkan terlebih dahulu hingga Ciamis dengan total panjang ruas tol mencapai 108,3 km.
Dengan dilakukannya lelang ulang, diharapkan proyek Tol Getaci dapat segera menemukan investor baru yang mampu memenuhi persyaratan dan melanjutkan pembangunan.
Baca Juga: Satpol PP Garut Sita Ratusan Botol Miras Berbagai Merek Saat Malam Takbiran Idul Adha 1445
Proyek ini sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah yang dilalui oleh jalan tol.
