Diperingati Setiap 18 April, Ini Sejarah dan Makna Konferensi Asia Afrika

- 18 April 2024, 15:30 WIB
Museum Konferensi Asia Afrika di Jalan Asia Afrika, Bandung.
Museum Konferensi Asia Afrika di Jalan Asia Afrika, Bandung. /Instagram: @tyaslistyo

PR GARUT - Setiap tanggal 18 April, dunia memperingati Hari Konferensi Asia Afrika. Tanggal ini menandai pelaksanaan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.

Konferensi ini merupakan hasil dari perasaan solidaritas antara negara-negara di Asia dan Afrika, yang terpengaruh oleh dampak Perang Dunia II dan ketegangan antara blok Barat dan Timur.

Ide Konferensi Asia Afrika pertama kali muncul pada tahun 1954, ketika Perdana Menteri Ceylon, Sir John Kotelawala, mengundang sejumlah perdana menteri untuk pertemuan informal di Konferensi Kolombo.

Di sana, Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri Indonesia saat itu, mengusulkan gagasan untuk mengadakan konferensi antara negara-negara di Asia dan Afrika.

Konferensi Kolombo pada April-Mei 1954 membahas isu-isu bersama dari negara-negara yang hadir. Dalam pertemuan itu, Ali Sastroamidjojo menyuarakan perlunya pertemuan lebih luas antara negara-negara Asia dan Afrika.

Usulan ini diterima dengan baik, dan lima negara peserta Konferensi Kolombo sepakat menjadi sponsor Konferensi Asia Afrika, dengan Indonesia sebagai tuan rumah.

Baca Juga: Agnez Mo Wakili Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim di Dubai

Pada 15 Januari 1955, undangan resmi dikirim kepada kepala pemerintahan dari 25 negara di Asia dan Afrika. Meskipun satu negara menolak karena masih di bawah kekuasaan bekas penjajah, konferensi tetap dihadiri oleh 29 negara.

Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 18 April 1955 disambut meriah oleh rakyat. Presiden Soekarno, dalam pidatonya yang berjudul "Mari Kita Lahirkan Asia Baru dan Afrika Baru", menekankan persatuan negara-negara Asia Afrika dalam membangun perdamaian dan melawan penjajahan.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x