Network
PR GARUT - Pembangunan infrastruktur Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap, atau yang lebih dikenal dengan Jalan Tol Getaci, di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah akan segera dimulai dalam tiga bulan mendatang.
Proyek ini, yang dianggap sebagai tonggak bersejarah dalam perbaikan sistem transportasi, akan menghubungkan Gedebage, Kota Bandung, dengan Cilacap, melintasi sejumlah wilayah penting seperti Kabupaten Bandung, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Pangandaran, hingga berakhir di Cilacap.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, mengungkapkan bahwa pembangunan Jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) akan resmi dimulai pada bulan Januari atau paling lambat Februari 2024.
Ia juga menegaskan bahwa Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) saat ini sedang melakukan proses lelang untuk proyek ini, dengan target penyelesaian lelang di akhir tahun 2023.
Baca Juga: Bakal ada 2 Simpang Susun Tol Getaci di Kabupaten Garut, Lokasinya Kecamatan Banyuresmi dan Cilawu
Proyek Jalan Tol Getaci jadi atensi karena diharapkan akan menjadi solusi untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas yang sering menghambat mobilitas dari Gedebage hingga Cilacap.
Ruas jalan tol ini ditargetkan mampu menampung hingga 10.800 kendaraan per hari, yang akan memberikan keringanan signifikan bagi para pengguna jalan dan membantu mengurangi kemacetan yang selama ini menjadi masalah serius di wilayah tersebut.
Selain manfaat langsung dalam meredakan kemacetan, Jalan Tol Getaci juga memiliki signifikansi yang lebih besar sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Jawa, yang menghubungkan berbagai wilayah penting di Pulau Jawa.
Jalan Tol Terpanjang Pertama di Indonesia
Dengan total investasi mencapai Rp 56,2 triliun dan panjang jalan tol sepanjang 206,65 kilometer, yang melintasi wilayah Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,09 kilometer dan wilayah Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 kilometer, Jalan Tol Getaci akan menjadi jalan tol terpanjang pertama di Indonesia ketika dioperasikan penuh.
Pemerintah optimis bahwa pembangunan infrastruktur ini akan membawa manfaat besar bagi pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata di daerah-daerah yang dilaluinya.
