Persepsi Negatif Prabowo dan Gibran Jika Dipasangkan di Pilpres, Upaya Jokowi Melanggengkan Dinasti Politik

- 14 Oktober 2023, 07:23 WIB
Pertemuan Prabowo Subianro dan Gibran Rakabuming.
Pertemuan Prabowo Subianro dan Gibran Rakabuming. /instagram.com/prabowo/

PR GARUT - Wacana Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta dan kader PDIP, menjadi cawapres Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024 telah memicu reaksi negatif dari berbagai kalangan. Sejumlah pengamat politik dan masyarakat umum menyatakan keprihatinan mereka terhadap implikasi dari kemungkinan duet ini, yang dapat menciptakan citra negatif bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, kemungkinan duet antara Prabowo dan Gibran dapat mengundang persepsi negatif di mata publik, terutama berkaitan dengan hubungan Gibran dengan Jokowi.

Ujang berpendapat bahwa Jokowi sebaiknya menghindari situasi ini agar tidak dianggap sebagai upaya melanggengkan dinasti politik. Ia juga menyampaikan kekhawatiran apabila Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan untuk mengizinkan calon wakil presiden berusia 35 tahun, yang mungkin akan menimbulkan tuduhan publik bahwa MK lebih mementingkan keluarga Jokowi daripada Konstitusi.

Ujang juga menegaskan bahwa untuk menghindari situasi yang memicu kontroversi, sebaiknya Gibran tidak dicalonkan sebagai cawapres dengan keputusan MK. Meskipun demikian, ia mencatat bahwa MK mungkin akan mengabulkan perubahan batas usia calon cawapres jika ada tekanan dari pemerintah, terutama karena Ketua MK, Anwar Usman, adalah ipar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Gibran Diincar Prabowo Subianto untuk Jadi Cawapres, Hasto Berharap Tetap Setia dengan PDIP dukung Ganjar

Sementara itu, Ahmad Khoirul Umam, seorang Dosen Ilmu Politik dan Studi Internasional Universitas Paramadina, memperingatkan bahwa pencalonan Gibran sebagai cawapres dapat menciptakan ketegangan antara Prabowo dan PDIP, yang merasa diabaikan oleh keluarga Jokowi. Ia menyoroti potensi narasi "politik dinasti" yang dapat digunakan oleh rival politik Jokowi untuk menantang legitimasi dan kredibilitas presiden saat ini.

Umam juga menganggap bahwa pencalonan Gibran dapat berdampak pada mesin politik Prabowo dan dianggap sebagai manifestasi dari keinginan Jokowi dalam politik nasional. Ia berpendapat bahwa narasi politik dinasti dapat disalahgunakan sebagai wacana penyalahgunaan kekuasaan yang berkaitan dengan potensi intervensi presiden dalam yurisdiksi MK.

PDIP Terprovokasi

Selain itu, jika PDIP merasa terprovokasi, mereka mungkin berkoordinasi dengan partai-partai koalisi perubahan untuk melawan kekuasaan Jokowi secara terbuka, yang pada akhirnya bisa membuka peluang untuk proses impeachment terhadap presiden.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Klarifikasi Penempelan Stiker Bergambar Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo

Ini juga dapat mendorong pasangan Prabowo-Gibran untuk mengonsolidasikan lawan-lawan politik Jokowi, termasuk PDIP, untuk melakukan perlawanan terhadap kekuasaan Jokowi.

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x