Network
PR GARUT - Kalimantan, salah satu permata alam Indonesia, adalah kawasan hutan hijau yang sebisa mungkin harus dilindungi kelestariannya. Rencana pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan mengusung konsep kota hijau modern atau yang lebih dikenal sebagai "Forest City."
Rencana ini tidak hanya mengubah wajah ibukota negara, tetapi juga menjadikan Kalimantan sebagai contoh nyata tentang bagaimana memadukan perkembangan perkotaan dengan pelestarian alam.
Dikutip dari akun youtube "Ngomongin Uang", penting untuk diingat bahwa wilayah yang dijadikan ibukota Nusantara bukanlah hutan hijau belantara, melainkan hutan produksi kayu.
Hutan ini ditebang setiap 6-7 tahun sekali untuk produksi kayu. Sehingga, rencana pemindahan ibukota ini tidak akan merusak alam.
Baca Juga: Progres Perkembangan Proyek IKN Bikin Pangling, Tengok Fasilitas Apa Saja yang Sudah Dibangun
Sebaliknya, hampir 75% dari seluruh area ini akan ditanami dengan tanaman endemik khas Kalimantan, seperti pohon kapur, kamper, kayu putih, meranti merah, dan banyak lagi.
Konsep ini mendorong pengembangan ruang terbuka hijau yang luas di ibukota Nusantara. Hampir semua wilayah akan menjadi area hijau yang ramah lingkungan.
Ini adalah langkah yang penting untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang ada di ibukota sebelumnya, Jakarta. Saat ini, persentase ruang terbuka hijau di Jakarta hanya sekitar 5,18%, sedangkan di Bandung 12,25%, dan di Surabaya 22%.
Energi Terbarukan dan Kendaraan Listrik
Salah satu hal yang paling mengesankan tentang ibukota Nusantara adalah rencana penggunaan energi terbarukan. Kota ini akan sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga air.
Kendaraan yang diizinkan beroperasi di sini juga hanya akan menggunakan tenaga listrik. Ini adalah langkah besar menuju kota yang berkelanjutan dan bersih.
