Muhammadiyah Telah Resmi Tetapkan Awal Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Cek Tanggalnya

- 19 Januari 2024, 07:30 WIB
Muhammadiyah Tetapkan Bulan Ramadhan Pada 11 Maret 2024
Muhammadiyah Tetapkan Bulan Ramadhan Pada 11 Maret 2024 /Pixabay.com/Shafin_Protic/

PR GARUT - Penetapan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri memiliki peran penting dalam persiapan umat Islam di Indonesia.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengumumkan keputusan resmi bahwa 1 Ramadhan 1445 H atau awal puasa Ramadhan 2024 jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024.

Sementara itu, Idul Fitri 2024 diperkirakan bertepatan dengan Rabu, 10 April 2024.

Keputusan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang diadopsi oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 19 Januari 2024 untuk Singaparna, Garut dan Bandung

Hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal

Menurut surat penetapan yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas, dan Sekretaris Atang Solihin, hasil hisab hakiki wujudul hilal menunjukkan:

  1. Awal Puasa Ramadhan 2024:

    • Tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta pada 10 Maret 2024 adalah +00° 56′ 28".
    • Hilal sudah terlihat, dan awal puasa Ramadhan dimulai sejak terbenamnya matahari pada 10 Maret 2024.
    • Bulan berada di atas ufuk saat matahari terbenam, kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
  2. Idul Fitri 2024:

    • Tinggi bulan saat matahari tenggelam di Yogyakarta pada 9 April 2024 adalah +06° 08′ 28".
    • Saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk, menandai terlihatnya hilal yang menjadi rujukan 10 April 2024 sebagai awal bulan Syawal.

Baca Juga: Panduan Lengkap Pengajuan KUR BRI 2024: Begini Syarat, Jenis, dan Cara Pengajuan Online

Hisab Hakiki dan Wujudul Hilal

Hisab hakiki adalah metode hisab yang mengacu pada gerak benda langit, terutama matahari dan bulan sebenarnya.

Gerak dan posisi bulan dihitung untuk mendapatkan posisi yang sebenarnya dan akurat.

Sementara itu, wujudul hilal adalah istilah yang menggambarkan saat matahari terbenam dan bulan belum terbenam.

Dengan kata lain, bulan terbenam terlambat dari terbenamnya matahari berapa pun selisih waktunya.

Baca Juga: Ada Sejarahnya! Alasan Julukan Garut Sebagai Swiss Van Java yang Menjadi Ikonik Sejak Abad 19 

Kriteria Penetapan Awal Bulan Baru

Penetapan awal bulan baru dengan prinsip hisab hakiki wujudul hilal didasarkan pada tiga kriteria utama:

  1. Terjadi ijtimak (konjungsi) antara bulan dan matahari.
  2. Ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari.
  3. Saat matahari terbenam, bulan belum terbenam atau masih berada di atas ufuk.

Jika salah satu dari tiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka bulan baru kalender Hijriah tidak dimulai.

Bulan baru akan dimulai pada terbenamnya matahari berikutnya setelah ketiga kriteria tersebut terpenuhi.

Dengan penetapan ini, umat Islam di Indonesia dapat merencanakan ibadah puasa Ramadhan dan merayakan Idul Fitri 2024 dengan lebih baik.

Mari bersiap-siap menyambut bulan suci ini dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur.***

Editor: Muhammad Anasul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah