Network
PR GARUT - Seiring dengan meningkatnya arus mudik menjelang perayaan hari raya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah mengambil langkah preventif dengan menyiapkan 293 posko kesehatan di berbagai titik strategis di wilayah Jabar.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengantisipasi gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh para pemudik selama perjalanan mereka, khususnya menuju Jawa Tengah.
Posko kesehatan yang telah disiapkan tersebut memiliki kelengkapan fasilitas medis yang memadai, dengan total 423 dokter yang siap berjaga selama 24 jam secara bergiliran.
Selain dokter, posko juga diperkuat dengan kehadiran 1.981 perawat, 1.375 bidan, 46 tenaga kesehatan tradisional (nakestrad), dan 971 tenaga kesehatan lainnya.
Baca Juga: Jadwal Padat, Pemain Persib Bandung Abdul Aziz Relakan Libur Lebaran
Selama arus mudik, petugas posko telah menangani sejumlah gangguan kesehatan dasar yang ditemui pada para pemudik. Enam jenis penyakit yang paling umum meliputi gastritis, hipertensi, cephalgia (nyeri kepala), influenza, vulnus laceratum/punctum, dan tension headache.
Jumlah pengendara yang mendapatkan pelayanan dasar kesehatan mencapai 18 orang, dengan penanganan terbanyak adalah untuk gastritis sebanyak enam orang di Kota Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya.
Hindari Penyebaran Penyakit Menular
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan bahwa melalui tenaga kesehatan yang berjaga di posko, mereka senantiasa memberikan edukasi kepada pemudik terkait penyakit yang mungkin mereka derita atau punya potensi muncul selama perjalanan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kesehatan dan pencegahan penyakit di kalangan pemudik.
Menjelang arus balik, Herman menekankan peningkatan kesiapsiagaan posko kesehatan terutama dalam mengamati penyakit menular dan potensial Kluster Luar Biasa (KLB) lainnya. Selain itu, layanan Puskesmas juga ditingkatkan menjadi 24 jam di jalur utama mudik dan balik.
