Ditolak Mentah-mentah oleh Ukraina, 30 Jet Tempur Mirage 2000 Eks-UEA Akhirnya Ditransfer ke Maroko

- 16 April 2024, 16:45 WIB
Ilustrasi jet tempur Mirage 2000 eks angkatan udara (AU) UEA yang akan ditransfer ke Maroko usai ditolak mentah-mentah oleh Ukraina. (X/Twitter)
Ilustrasi jet tempur Mirage 2000 eks angkatan udara (AU) UEA yang akan ditransfer ke Maroko usai ditolak mentah-mentah oleh Ukraina. (X/Twitter) /Neni Nuraeni/(X/Twitter)

PR GARUT - Setelah tiga tahun ditangguhkan, Prancis akhirnya memberikan persetujuan untuk mentransfer 30 jet tempur Mirage 2000-9 dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Maroko. Keputusan ini diambil setelah banyak keraguan di pemerintahan Emmanuel Macron, yang awalnya ingin membeli kembali pesawat tempur tersebut untuk dikirim ke Ukraina.

Namun setelah penolakan Ukraina, isu pemindahan Mirage 2000 tersebut kembali menjadi perbincangan. Pemindahan 30 pesawat ini mendapat tentangan dari Prancis dan memerlukan persetujuan dari Paris, sesuai dengan kontrak penjualan awal antara Abu Dhabi dan Paris, yang melarang pengalihan pesawat tersebut kepada pihak ketiga sampai negara produsennya, Prancis, menyetujuinya.

Baca Juga: F-16 Ukraina Dipuji Setinggi Langit Jika Bertarung Vs Su-35 Rusia, Netizen Beberkan Fakta Sebaliknya

Mirage 2000-9 yang akan diberikan kepada Maroko merupakan versi terbaru dari jenis pesawat ini, yang khusus diproduksi untuk Angkatan Udara UEA dengan kemampuan tinggi dan teknologi modern. Pemindahan ini dianggap mendesak untuk memperkuat angkatan udara Maroko di tengah ketegangan regional.

Mirage 2000-9 adalah varian lanjutan dari seri jet tempur Mirage 2000 yang terkenal, yang dikembangkan oleh perusahaan Prancis, Dassault Aviation. Varian ini dilengkapi dengan sistem avionik modern, kemampuan deteksi dengan radar canggih, dan dapat membawa berbagai macam amunisi. Mirage 2000-9 dioptimalkan untuk misi superioritas udara serta serangan darat yang presisi.

Pesawat ini dapat membawa muatan maksimum 6.300 kilogram di sembilan titik lampiran yang didistribusikan antara badan pesawat dan sayap, memungkinkannya untuk mengangkut berbagai jenis persenjataan, termasuk rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat, serta bom berpemandu atau konvensional.

Kesepakatan transfer pesawat ini akhirnya disepakati setelah negosiasi antara kedua negara. Keragu-raguan Prancis disebabkan oleh keinginan Paris untuk membeli kembali pesawat Mirage 2000-9 dari UEA dan mentransfernya ke Ukraina untuk mendukung perangnya melawan Rusia, sementara UEA lebih memilih untuk melepaskan pesawat tersebut ke Maroko dan Mesir. ***

Editor: Neni Nuraeni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x