9 Varian COVID-19 Mendominasi Dunia, WHO: 4 Memiliki Kemampuan Genetik

- 17 Desember 2023, 20:10 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. Dinkes Garut temukan kembali satu kasus Covid-19
Ilustrasi virus Covid-19. Dinkes Garut temukan kembali satu kasus Covid-19 /


PR GARUT - Sembilan varian SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dilaporkan WHO mendominasi di dunia saat ini. Kesembilan varian ini terdiri dari empat Variants of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM).

"Akan baik kalau kita juga mendapatkan informasi berapa persen varian atau subvarian yang kini beredar di negara kita, beserta perkembangannya dari waktu ke waktu," ujar mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Minggu 17 Desember 2023.

Dalam laporan terbaru WHO COVID-19 Epidemiological Update yang terbit pada 24 November 2023, tambah dia, disebutkan bahwa WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui. Varian itu terdiri atas empat VOI yaitu XBB.1.5, XBB.1.16, EG.5 dan BA.2.86, serta lima VUM yaitu DV.7, XBB, XBB.1.9.1, XBB.1.9.2 dan XBB.2.3.

Melansir laman resmi WHO, VOI adalah varian COVID-19 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus. Beberapa pengaruhnya, seperti tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, dan kemampuan menghindari diagnostik.

Berpotensi Menyebar Luas

WHO mengatakan VOI juga menjadi penyebab penularan COVID-19 antarkomunitas atau menjadi penyebab munculnya klaster COVID-19. Sedangkan VUM, adalah varian yang diawasi akibat penyebaran yang luas dan berpotensi menyebabkan angka kasus COVID-19 di beberapa negara semakin meningkat.

Tjandra yang juga pakar Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), mengatakan Pemerintah Singapura secara rinci menyebutkan bahwa lebih 60 persen kasus di wilayah setempat disebabkan oleh virus COVID-19 jenis JN.1 yang merupakan bagian dari varian BA.2.86.

Baca Juga: COVID-19 Melonjak di Sejumlah Negara ASEAN, Pengawasan Kesehatan Bandara Soetta Diperketat

"Singapura menyatakan bahwa sampai akhir November 2023 lebih dari 70 persen kasus COVID-19-nya disebabkan varian EG.5 dengan sub-lineage HK.3," katanya seperti ditulis Kantor Berita Antara.

Singapura kembali mengalami peningkatan kasus COVID-19 hingga 75 persen, yaitu 56.043 kasus pada 3 sampai 9 Desember 2023 dibandingkan 32.035 kasus di pekan sebelumnya. "Varian BA.2.86 kini sudah ada di 46 negara dan gambaran klinik praktis tidak berbeda dengan varian yang sebelum ini sudah beredar," ucapnya.

Halaman:

Editor: Neni Nuraeni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x