Beredar Video Sikap Tak Pantas Ketua DPRD Garut Euis Ida Picu Kericuhan Demo Guru Honorer

- 14 Juni 2024, 21:33 WIB
Demo guru honorer di Depan gedung DPRD Kabupaten Garut
Demo guru honorer di Depan gedung DPRD Kabupaten Garut /Muhammad Nur Pikiran Rakyat Garut /

PR Garut - Baru-baru ini beredar video aksi tak pantas yang dilakukan oleh Ketua DPRD Kabupaten Garut Euis Ida saat sedang berlangsung aksi demontrasi oleh para guru honorer yang Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kabupaten Garut di gedung DPRD Garut, Jumat, 14 Juni 2024.

Dalam video yang ramai beredar luas di media sosial terlihat Euis Ida yang baru turun dari mobil lalu disambut oleh para guru honorer yang memangis sambil terduduk.

Namun bukan empati yang disampaikan oleh Euis Ida. Euis pun menyampaikan kepada para guru untuk menangis dengan lebih baik.

Baca Juga: Bek Persib Bandung, Alberto Rodriguez Tetap Jaga Kebugaran Saat Libur Kompetisi

"Sok narangis na sing sae," kata Euis Ida dalam video yang ramai sambil berlalu meninggalkan para guru.

Hal ini dipicu kekesalan para peserta aksi akibat dilarang masuk ke dalam gedung DPRD dan sikap pimpinan DPRD yang dianggap tidak respon.

Pantauan di lokasi, sempat terjadi aksi saling dorong antara peserta aksi dan petugas keamanan di gerbang kantor DPRD. Massa yang kesal akhirnya berhasil merangsek dan mendobrak pintu gerbang hingga roboh.

Menurut Ma'mol Abdul Faqih Ketua DPP FAGAR mengatakan bahwa pihaknya meminta kepada Pemda Garut untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK, atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Aksi dimulai dari Bunderan Simpang Lima dengan melakulan jalan kaki menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut. Sesampainya di depan gedung DPRD para guru melakukan kegiatan orasi dan menuntut haknya agar diangkat menjadi ASN dan P3K.

Rencananya peserta aksi akan diterima oleh pemkab dan DPRD pada pukul 15.00 namun yang dapat masuk untuk melakukan audiensi dibatasi hanya beberapa orang.

Peserta aksi melihat pimpinan DPRD mencoba untuk keluar gedung sehingga memancing amarah dari para peserta aksi sehingga memaksa merangsak masuk dengan menerobos pagar yang dijaga oleh Satpol PP dan merusaknya, sementara yang lainnya mencoba meloncati pagar agar bisa masuk.

Setelah masuk ke halaman gedung DPRD semua masa aksi menutup pintu gerbang DPRD dengan harapan tidak ada Pimpinan Dewan dan Anggota Dewan yang keluar gedung DPRD.

Akibat desak-desakan banyak masa aksi yang mengalami pingsan sehingga arus dibawa oleh kepolisian untuk mendapatkan perawatan tim dokes polres Garut.

Salah satu peserta Aksi dari Kecamatan Cisompet yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan aksi ini sebagai bentuk meminta pertanggung jawaban setelah sebelumnya sudah ada penandatangan kesepatanan penambahan kuota.

Aksi menerobos masuk ke Gedung DPRD ini sebagai bentuk cape dan tidak bisa berkata-kata lagi setelah seharina berada di depan gedung DPRD.

Pantauan dilapangan terlihat plang yang berisi gambar para pimpinan DPRD Kabupaten Garut terlihat rusak dan bergeletakan ditanah serta gerbang masuk DPRD juga rusak karena tidak kuat menahan animo masa yang diperkirakan 2000 lebih orang ini.

Sampai dengan pukul 20.00 terlihat masa masih memadati area halaman Gedung DPRD untuk menunggu keputusan perwakilan mereka yang sedang melakukan ausiensi dengan DPRD dan Sekda Kabupaten Garut.

Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari Ketua DPRD Kabupaten Garut.***

Editor: Muhammad Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah