Mencuat! Kontroversi Koalisi, Kader Gerindra Sebut Nota Kesepahaman PKS-Gerindra Hal yang Wajar

- 10 Juni 2024, 06:39 WIB
Hasanuddin, kader Gerindra bakal calon Bupati Garut 2024./
Hasanuddin, kader Gerindra bakal calon Bupati Garut 2024./ /

PR GARUT- Menjelang digelarnya pemilihan kepala daerah (PIlkada) Garut 2024, beberapa elit partai politik (parpol) mulai intens melakukan langkah-langkah politis terkait pencalonan.

Suhu politik di Kabupaten Garut yang kini cenderung memanas praktis tak terhindari. Bahkan, kini mencuat kontroversi soal koalisi antara PKS dan Partai Gerindra.

Terkait isu koalisi antar partai ini akhirnya ditanggapi Hasanuddin, salahsatu kader Partai Gerindra yang juga bakal calon Bupati Garut yang bakal berkontestasi di Pilkada 2024 mendatang.

Hasanuddin menyebut, bahwa nota kesepahaman antara PKS dan Partai Gerindra adalah hal yang wajar dan strategis.

“Saya sebagai kader Gerindra yang mendaftar sebagai calon Bupati Garut 2024-2029 berpandangan, bahwa nota kesepahaman Partai Gerindra dan PKS pada Hari Jum’at, 7 Juni 2024 adalah hal yang wajar dan strategis dalam komunikasi politik menjelang pemilihan kepala daerah di Garut," ungkap Hasanuddin, Minggu, 9 Juni 2024.

Menurutnya, nota kesepahaman tertulis antara Partai Gerindra dan PKS itu berisikan 3 point, di antaranya:

Pertama, membangunan kesepahaman menciptakan pemilu damai, tertib, aman dan bersih.

Kedua, melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi dengan partai politik lainnya.

Ketiga, akan terus didiskusikan dan evaluasi bahkan dapat ditinjau kembali berdasarkan arahan DPW/DPD dan DPP masing-masing partai.

Diungkapkannya, secara historis nota kesepahaman Gerindra-PKS adalah hal wajar, sebab selama ini, hampir 2 periode (10 Tahun) bekerjasama. 

"Jadi, wajar saja kalau komunikasi ini terjadi. Dari isi nota kesepahaman hal tersebut masih bersifat umum, yang tentu saja perlu tindak lanjut," katanya.

Hasanuddin menyebut, Gerindra sendiri saat ini masih membuka ruang bagi partai politik lain untuk bekerjasama (bergabung), dan masih membuka peluang kerjasama bisa tidak terjadi.

Hasanuddin menambahkan, pertemuan Gerindra-PKS ini suatu kemajuan, sebab setelah Bupati-Wakil Bupati Garut dari Gerindra-PKS berakhir masa jabatan, ini kali pertama secara resmi pembicaraan kembali dibuka.

"Tentu saja, saya selaku kader Gerindra akan tunduk dan patuh pada keputusan Partai Gerindra. Saya berpendapat bahwa koalisi Gerindra-PKS ini akan membuat gentar partai politik lainnya, dan secara realistis akan bergabung sebab sudah teruji 2 periode menang Pemilukada di Garut," ungkapnya.

Ditegaskannya, saat ini Partai Gerindra memiliki banyak kader yang mumpuni dan berkapasitas untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Rudi Gunawan.

Hasanuddin menambahkan, bahwa nota kesepahaman ini bisa menjadi pintu masuk bagi Partai Gerindra untuk mengajak PKS dan partai politik lain non koalisi Indonesia maju untuk mensukseskan visi, misi dan program Indonesia Maju, atau pemerintahan Prabowo-Gibran kedepan.

"Saya yakin, PKS Garut akan menerima dan mensukseskan visi, misi serta program tersebut," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Anasul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah