Network
PR GARUT - Di tengah gemerlapnya perkembangan kuliner modern, kehadiran pasar tradisional masih tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner.
Salah satu dari mereka adalah Pasar Ceplak, sebuah pusat kuliner di Garut yang tak lekang oleh waktu dan tetap memikat hati pengunjungnya dengan kelezatan dan keanekaragaman hidangan tradisionalnya.
Salah satu pesona utama Pasar Ceplak adalah ragam kuliner tradisional yang dijajakan oleh para pedagangnya. Mulai dari nasi timbel lengkap dengan lauk pauknya, sate, hingga makanan ringan tradisional seperti awug, kolak, gurandil, sakoteng dll, semua bisa ditemukan di sini.
Hanya dengan namanya, tempat ini sudah terasa erat kaitannya dengan kuliner. Ceplak, dalam Bahasa Sunda, merujuk pada suara saat seseorang makan.
Terletak di Jalan Siliwangi, Pasar Ceplak berjarak sekitar 1 kilometer di utara Alun-alun Garut. Pasar ini membentang sepanjang setengah bagian Jalan Ahmad Yani, dari perempatan Jalan Cikuray hingga pertigaan Jalan Ciledug. Waktu operasional pasar adalah setiap hari mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.
Pedagang-pedagang menyajikan barang dagangan mereka di area jalan yang luasnya sekitar dua kali lipat dari ukuran lapangan sepak bola.
Di sepanjang kedua sisi jalan itu, terlihat deretan gerobak pedagang yang tersusun rapi setelah waktu shalat asar. Mereka menawarkan beragam produk, mulai dari makanan berat, camilan, hingga minuman.
Ternyata, setelah ditelusuri lebih lanjut, Pasar Ceplak bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia kuliner Garut. Pasar ini memiliki sejarah yang cukup tua dan legendaris karena sudah ada sejak zaman dahulu.
