Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab, Kapan dan Apa Dalilnya?

- 25 Januari 2024, 10:38 WIB
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh, Amalan Sunnah di Bulan Rajab yang Bisa Membawa Pahala Sepanjang Tahun
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh, Amalan Sunnah di Bulan Rajab yang Bisa Membawa Pahala Sepanjang Tahun / Pexels.com/@Monstera Production
PR GARUT - Dalam penanggalan Hijriah, awal bulan Rajab tahun 1445 Hijriah dimulai pada Sabtu 13 Januari 2024 di tahun Masehi, hal tersebut sesuai dengan yang  dikabarkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) sehari sebelumnya.
 
Dengan demikian, kaum Muslimin atau umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh bulan Rajab 1445 H mulai Kamis 25 Januari 2024.
 
Perlu diketahui, 'ayyamul bidh' bisa diartikan sebagai hari-hari cerah, kemudian hari yang malamnya disinari bulan purnama. 
 
Hari-hari tersebut biasanya jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 di dalam penanggalan bulan Hijriyah.
 
Pada bulan Rajab 1445 H, ayyamul bidh dipastikan jatuh pada hari Kamis (25/1/2023) hingga Sabtu (28/1/2024). 

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh 

Keutamaan (fadhilah) puasa ini seperti puasa sepanjang tahun bagi yang mampu melaksanakannya selama tiga hari. 
 
Merujuk pada hadits yang diriwayatkan Abudzar Radhiallahu Anhu, menjadi dalil atasnya. Nabi Muhammad SAW bersabda: 
"Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun".
 
Kemudian Allah SWT menurunkan ayat dalam Al Qur'an yang membenarkan hal tersebut: 
 
"Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. 
 
Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi). Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilainya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah Radhiallahu Anhu.
 
Terlebih puasa ini dilakukan di bulan Rajab, salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum). Hal ini sangat dianjurkan sesuai hadits Nabi Muhammad SAW, yang artinya:
 
"Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari." 
 
Dibalik Penamaan Ayyamul Bidh
 
Jika merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu, puasa Ayyamul Bidh dihukumi sunnah muakkad, artinya amalan sunnah yang sangat dianjurkan.
 
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia bersabda: "Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian'." (HR an-Nasa'i dengan sanad hasan).
 
Sementara itu, untuk niat melaksanakan puasa ayyamul bidh sebagai berikut: "Nawaytu shauma ayyamil bidh Lillahli ta ala." Artinya, "Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah ta ala."
 
Niat puasa ini boleh dilaksanakan sejak malam hari sampai sebelum masuk waktu 'zawal,' atau saat posisi matahari condong ke barat. 
 
Hal itu bisa dilakukan dengan catatan belum makan ataupun minum apa-apa sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan. 
 
Kemudian sebelum melaksanakan puasa ayyamul bidh, kaum Muslimin juga disunnahkan untuk sahur terlebih dahulu seperti halnya puasa di bulan Ramadhan.***

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah