PR GARUT - Kasus pembunuhan bocah berusia 13 tahun di Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Pelakunya ternyata adalah teman sepermainan korban yang masih berusia belia.
Pelaku pembunuhan diketahui masih duduk di bangku SMP kelas 1. Tindakan nekadnya melakukan pembunuhan disebabkan oleh sakit hati yang dideritanya setelah terkena "smash" bola voli sebanyak tiga kali saat bermain bersama korban.
Pelaku, yang saat ini berusia 12 tahun, telah diamankan di Mapolres Garut. Dikarenakan usianya yang masih di bawah umur, akan ada perlakuan khusus terhadap anak yang terlibat dalam urusan hukum.
Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha, menjelaskan bahwa kasus ini dimulai dari laporan masyarakat yang menemukan mayat tanpa identitas tergeletak di aliran Sungai Cimanuk, Kecamatan Cibiuk, Garut, pada Jumat (3/11) siang.
"Tim kami kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berhasil mengidentifikasi korban," kata Kapolres Yonky, kepada wartawan Senin 5 November 2023 di Mapores Garut.
Mayat tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Agum Gumelar, seorang anak berusia 13 tahun dari Kecamatan Leuwigoong. Identitasnya dikonfirmasi berdasarkan ciri-ciri fisik dan perlengkapan yang ada pada jasadnya.
"Terdapat gelang di tangan dan kaki korban yang diakui oleh keluarganya, sehingga pihak keluarga yakin bahwa jenazah itu adalah Agum," ungkap Kapolres Yonky.
Sebelumnya, pihak keluarga telah melaporkan bahwa Agum menghilang dari rumah sejak Senin (30/10) lalu.
Korban Mengalami Luka Sayatan di Leher dan Tubuh
Setelah mengidentifikasi korban, petugas melakukan penyelidikan lebih mendalam. Hasil autopsi yang dilakukan di RS Sartika Asih Bandung menyimpulkan bahwa Agum tewas akibat pembunuhan, dengan luka sayatan benda tajam pada tubuhnya, termasuk di leher.