Network
PR GARUT - Peter Crouch melihat nuansa manajemen pemain ala Sir Alex Ferguson dalam cara Erik ten Hag menangani masalah pemain di Manchester United. Mantan striker tim nasional Inggris itu sangat terkesan dengan penanganan Ten Hag terhadap situasi yang melibatkan Cristiano Ronaldo dan Jadon Sancho. Kedua pemain tersebut mengungkapkan ketidakpuasan mereka di media sosial, mencuci pakaian kotor mereka di depan publik.
Ronaldo dipecat oleh United segera setelah pernyataannya dalam acara Piers Morgan tahun lalu, dengan segera pindah ke Arab Saudi. Sementara minggu lalu, Sancho akhirnya menghapus postingan media sosial di mana dia merespons komentar Ten Hag di media, postingan itu muncul setelah pemain itu dikeluarkan dari skuat United untuk pertandingan melawan Arsenal karena dijelaskan manajernya sebagai performa yang kurang memuaskan dalam latihan.
Crouch juga terkesan dengan cara manajer mendukung Harry Maguire menghadapi pelecehan yang dia terima dari para pendukung.
"Erik ten Hag telah menangani pemainnya dengan cukup baik. Dia tegas, tidak mengambil tindakan yang tidak perlu... cara dia menangani Ronaldo, itu bisa berlarut-larut, tetapi dia menanganinya dengan sangat baik," kata Crouch.
Baca Juga: Spekulasi Jadon Sanco Kembali Bermain untuk Manchester United, Erik ten Hag: Saya Tidak Tahu
“Hal-hal seperti yang terjadi dengan Sancho, saya tidak setuju, sebenarnya. Pemain yang berbicara di media sosial... hal-hal seperti itu seharusnya ditangani di dalam tim dan saya tidak berpikir hal tersebut akan terjadi jika ada seseorang yang memegang kendali. Biasanya berakhir buruk. Ten Hag juga sama tegasnya, dia menunjukkan siapa yang berkuasa dan itulah cara yang benar," kata Crouch dilansir Pikiran Rakyat Garut dari mirror.co.uk, Senin 18 September 2023.
Kuatkan Maguire yang Jadi Bahan Ejekan
Maguire telah menjadi target ejekan sejak beberapa waktu lalu, dan situasinya semakin buruk ketika dia mencetak gol bunuh diri dalam pertandingan melawan Skotlandia akhir pekan lalu.
"Saya pikir itu sangat menyedihkan. Di era media sosial seperti sekarang ini, jika Anda bermain buruk, itu menjadi sorotan, tidak ada kata tengah, Anda bisa menjadi pemain terburuk di dunia atau yang terbaik. Saya mengalaminya, saya dihujani cacian oleh pendukung saya sendiri saat masuk sebagai pemain pengganti untuk Timnas Inggris, jadi saya tahu bagaimana rasanya," imbuhnya.
"Tapi dia memiliki orang-orang baik di sekitarnya, banyak orang yang telah memberikan dukungan padanya, dan yang terpenting adalah manajernya. Dia tampak menghadapinya dengan sangat baik, tetapi sayangnya inilah dunia tempat kita tinggal saat ini, di mana semuanya hampir mencapai tingkat yang konyol, terutama bagi Timnas Inggris," ucapnya.
