PR GARUT - Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), diguncang gempa bumi dengan magnitudo 4,4 pada Sabtu (14/9), pukul 09.31 WITA. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa episenter gempa terletak di laut, sekitar 50 kilometer Tenggara Kuta Selatan, Bali, dengan kedalaman 85 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, menyatakan bahwa gempa ini merupakan gempa bumi berkategori menengah yang disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," jelasnya Dikutip dari Antara.
Getaran gempa dirasakan oleh masyarakat di beberapa wilayah, termasuk Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Tengah, dengan skala II-III MMI (getaran terasa nyata di dalam rumah).
Di wilayah Gianyar, Badung, Denpasar, dan Karangasem, getaran berada pada skala II MMI, di mana hanya beberapa orang yang merasakan guncangan dan benda ringan bergoyang.
Baca Juga: Ancaman Gempa Megathrust dan Kesiapan Infrastruktur Indonesia
Meski terasa cukup kuat di beberapa daerah, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. BMKG juga memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang terkait perkembangan situasi pascagempa.***