Network
PR GARUT - Pusat Kajian Infrastruktur Strategis (PUKIS) memberikan perhatian khusus terhadap komitmen pembangunan infrastruktur yang terdapat dalam dokumen visi-misi dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Direktur Eksekutif PUKIS, Muhammad Gibran Sesunan, dalam keterangan persnya di Yogyakarta, Jumat (27/10), menyampaikan bahwa ketiga pasangan calon ini menunjukkan perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur, menandakan bahwa pembangunan infrastruktur akan tetap menjadi fokus utama dalam periode pemerintahan mendatang.
Sesunan menjelaskan beberapa persamaan dan perbedaan dalam dokumen visi-misi ketiga pasangan calon. Salah satu persamaan yang mencolok adalah bahwa semua calon tidak hanya berfokus pada infrastruktur besar, tetapi juga mengedepankan pembangunan infrastruktur kerakyatan seperti penyediaan air bersih, sanitasi, hunian layak, dan pasar tradisional.
Selain itu, Sesunan menyebut bahwa Ganjar dan Prabowo mengusung tema "keberlanjutan pembangunan," bahkan Prabowo secara tegas menggunakan capaian pembangunan yang telah dicapai oleh Presiden Jokowi sebagai tolok ukur program kerjanya nanti. Sementara itu, Anies memilih pendekatan yang berbeda dengan mengambil nuansa "perubahan" dalam visi-misinya. Meskipun demikian, Anies tetap akan melanjutkan proyek-proyek infrastruktur yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi, seperti Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Trans Jawa, Kereta Api Trans Sulawesi, dan lainnya. Artinya, perubahan yang diusung oleh Anies dalam sektor infrastruktur ini adalah perubahan pada skala atau takaran tertentu.
Baca Juga: Putusan MK Soal Batas Usia Capres dan Cawapres Digugat Kembali, Ada Persoalan Konstitusionalitas
Sesunan juga menyoroti isu Ibukota Negara (IKN) dalam visi-misi calon presiden. Ganjar dan Prabowo dengan tegas menyatakan komitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN, sementara Anies sama sekali tidak menyebutkan IKN dalam dokumennya. Hal ini dapat diartikan bahwa Anies mungkin tidak akan melanjutkan pemindahan Ibukota Negara apabila terpilih nanti.
Terkait dengan pembangunan kewilayahan, PUKIS mencatat bahwa Anies dan Ganjar menyoroti ketimpangan pembangunan antara Jawa dan luar Jawa, sementara Prabowo kurang membahas isu ini dalam dokumennya. Sesunan menyatakan bahwa secara tidak langsung Anies dan Ganjar sedang mengkritisi efektivitas pembangunan yang berpusat di Jawa yang telah diterapkan oleh Presiden Jokowi.
Infrastruktur Tetap Jadi Prioritas Tiga Paslon Capres
Meskipun terdapat perbedaan dan persamaan dalam visi-misi calon presiden, PUKIS menganggap hal tersebut sebagai wajar dan menyampaikan apresiasi kepada ketiga pasangan calon. Sesunan menegaskan bahwa infrastruktur tetap menjadi fokus utama para kandidat, yang merupakan fondasi penting menuju Indonesia Maju.
Sesunan juga menekankan pentingnya melanjutkan pembangunan infrastruktur sambil mengoptimalkan infrastruktur yang telah ada, mengingat stok infrastruktur Indonesia masih relatif rendah, hanya sekitar 43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sementara rata-rata negara maju memiliki stok infrastruktur sekitar 70% terhadap PDB. Oleh karena itu, percepatan dan terobosan diperlukan untuk mengatasi defisit infrastruktur ini, dengan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan tepat guna.
