PR GARUT - Proyek jalan tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci), yang menerapkan tipe pendanaan Build Operate Transfer (BOT) dengan Net Present Value (NPV) senilai USD 139.280.000,00 dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 12%, telah mencapai status Financial Close (FC) pada tahun 2022.
Proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konektivitas yang lebih baik, infrastruktur yang efisien, dan akses yang lebih cepat.
Dalam kerangka Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bertindak sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK). Kontribusi pemerintah terhadap proyek ini, sesuai dengan ketentuan skema KPBU, mencakup biaya pengadaan tanah sekitar Rp11,9 triliun.
Ini merupakan langkah penting dalam memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Proyek Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020–2024.
Hal ini menggambarkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan infrastruktur yang lebih baik dan efisien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jalan Tol Getaci Dilengkapi 10 Simpang Susun dan 2 Jalur
Jalan tol ini akan dilengkapi dengan 10 simpang susun, dan memiliki 2 jalur dengan masing-masing jalur selebar 3,60 m.
Konstruksi jalan tol ini mencakup struktur permukaan tanah (at grade) dengan jenis perkerasan rigid pavement sepanjang 175,27 km, dan struktur layang (elevated) dengan jenis perkerasan struktur dilapis Asphalt Concrete – Wearing Course (AC–WC) sepanjang 22,26 km.
Selain itu, digunakan pula metode konstruksi pile slab sepanjang 9,12 km di area antara Gedebage–Majalaya karena masalah friksi dan daya dukung tanah.