PR GARUT - Pembangunan proyek jalan Tol Getaci dipastikan dibagi dua dimana tahap pertama akan dirampungkan lebih dulu hingga Ciamis, di Jawa Barat sepanjang 103,8 kilometer.
Tol Getaci sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dibangun pemerintah dalam penyediaan infrastruktur terkoneksi di jalur selatan jawa.
Adapun panjang total ruas jalan Tol Getaci sendiri rencananya adalah 206,65 kilometer dan membentang dari Gedebage, Bandung di Jawa Barat hingga Cilacap di Jawa Tengah.
Ruas jalan Tol Getaci ini nantinya dibagi menjadi 4 seksi, yaitu Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).
Baca Juga: Marissya Icha Merasa Tak Dianggap Gegara Fuji Absen di Ulang Tahun Putrinya
Selain itu akan ada 10 gerbang tol dan simpang susun yang akan dibangun tersebar di beberapa wilayah yang dilewati rute jalan. 10 simpang susun (SS) tersebut diantaranya SS Majalaya, SS Nagreg, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.
Pembangunan Tol Getaci Dibagi Dua Tahap
Jalan bebas hambatan sepanjang 206,65 kilometer ini nantinya akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Namun proses pembangunan kini disepakati akan dibagi menjadi dua tahap.
Untuk tahap pertama akan diprioritaskan selesai hingga wilayah Kabupaten Ciamis sepanjang 103,8 kilometer. Anggaran yang tadinya disiapkan sebesar Rp56,2 triliun pun kini dipangkas menjadi Rp37,14 triliun untuk tahap pertama.
Melansir berita Antara, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian menyebut pembangunan Tol Getaci ini akan segera dimulai kembali pada tahun 2024 untuk wilayah Tasikmalaya.
"Mungkin kuartal II tahun depan baru dibangun," kata Hedy Rahadian saat meninjau jalan daerah di Tasikmalaya, pada Kamis 9 November 2023 lalu.
Sementara itu untuk perubahan peta pembangunan Getaci menjadi Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis sendiri disebut Dirjen Bina Marga PUPR karena memang banyak sekali kunjungan menuju Ciamis dan akan menunggu bangkitnya minat trafik lalu lintas di Cilacap.
"Karena memang yang trafiknya tinggi sampai Ciamis. Dengan adanya tol akan membangkitkan lalu lintar, setelah lalu lintas yang Cilacap bangkit, kita baru lanjutkan tol tahap duanya dari Ciamis ke Cilacap," kata Hedy. ***