Network
PR GARUT - Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Vini Adiani Dewi, memberikan peringatan penting kepada masyarakat terkait bahaya penyakit pascalebaran. Dalam pernyataannya, Vini menekankan bahwa hal sepele dalam pola makan pasca puasa bisa berakibat fatal, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit bawaan.
Beberapa penyakit khas pascalebaran yang perlu diwaspadai ada 5 jenis, menurut Vini, antara lain kolesterol tinggi, mag dan gerd, diare, serta flu dan batuk. Kondisi ini sering kali dipicu oleh pola makan yang berlebihan pada tujuh hari pertama setelah berhenti berpuasa. Perut dan sistem pencernaan yang kosong selama sebulan tiba-tiba dihadapkan dengan porsi makanan yang besar dan berat, yang bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
"Makanan berlemak dan bersantan seperti opor ayam atau rendang, jika dikonsumsi berlebihan, bisa menyebabkan kolesterol tinggi, mag, dan gerd," ungkap Vini.
Selain itu, flu dan batuk sering muncul karena tubuh yang terlalu lelah akibat aktivitas silaturahim dan mudik, serta ketidakmampuan tubuh untuk menoleransi kondisi cuaca ekstrem.
Baca Juga: The Allure Villas Hotel Sultan & Bagus di Pangandaran dengan Kolam Renangnya yang Sangat Luas
Vini juga memberikan peringatan khusus kepada penderita diabetes untuk membatasi konsumsi makanan yang kaya karbohidrat seperti ketupat, serta makanan manis. "Apalagi bagi penderita diabetes, batasi konsumsi karbohidrat dan makanan manis," katanya.
Hipertensi atau darah tinggi juga perlu diwaspadai karena bisa berujung pada stroke jika tekanan darah naik akibat konsumsi makanan yang tidak terkendali.
Tidak hanya itu, penyakit asam urat juga perlu diwaspadai karena bisa disebabkan oleh konsumsi daging merah, kacang-kacangan, dan jeroan yang berlebihan.
Ancaman DBD Mengintai
Terakhir, Vini juga mengingatkan tentang risiko demam berdarah dengue (DBD) yang bisa terjadi saat berkunjung ke kampung halaman atau rumah kerabat. Dia menyarankan agar masyarakat, terutama yang memiliki riwayat penyakit tertentu, membatasi konsumsi makanan yang sebaiknya dihindari.
