Network
PR GARUT - Belum lama ini, pengurus Karang Taruna Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, melakukan kunjungan ke salah satu cagar alam yang ada di Desa Sukawangun, tempat itu lebih dikenal dengan sebutan Gua Malawang.
Gua Malawang tepatnya berada di areal perkebunan warga kampung Nagrak, lima ratus meter sebelah barat dari SDN Wangun, Desa Sukawangun, dengan jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya sekitar 45 Km.
Tempat itu merupakan kompleks gua yang berada ditengah-tengah perkebunan karet, dimana sebelumnya sempat berdiri kokoh pabrik milik Warga negara Jerman.
Salah satu pengurus Karang Taruna (Katar) Kecamatan Karangnunggal Ika Mustikawati menyebutkan, kompleks itu terdiri dari gua, dan ceruk, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya dengan sebutan, Goa Batu Masigit, Keraton, Oyod, dan Gorin.
Baca Juga: Terinspirasi Gadis Kretek, Nikmati Sensasi Cengkeh dan Kopi ala Janji Jiwa
Berdasar pantauan Katar, ditempat itu tidak memiliki stalagmit, dan stalagnit layaknya gua pada umumnya, di wilayah Tatar Sunda atau Indonesia secara luas.
Bisa disebut demikian, pasalnya di gua Malawang, tidak ditemukan tetesan air yang merembes dari atasnya, seperti yang terjadi pada gua yang lain.
Menurut pengakuan warga sekitar, termasuk Ika Mustikawati, temuan arkeologis di kompleks Gua Malawang ditemukan benda yang diduga peninggalan manusia purba berupa 13 buah pecahan gerabah kuno.
Temuan tersebut, berupa fragmen gerabah, fragmen keramik, alat batu berupa perkutor, dan kapak batu, serta tulang belulang binatang. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh peneliti dari Balai Arkeologi Bandung.
