BNN Kabupaten Garut Terus Gencar Lakukan Pembinaan Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba

- 2 Mei 2024, 13:30 WIB
Kepala BNNK Garut, AKBP Deni Yusdanial (kiri) saat menyampaikan keterangan pers di kantor BNN Kabupaten Garut, Kamis 11 Januari 2024.
Kepala BNNK Garut, AKBP Deni Yusdanial (kiri) saat menyampaikan keterangan pers di kantor BNN Kabupaten Garut, Kamis 11 Januari 2024. /

PR GARUT - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Garut terus mengintensifkan upaya pencegahan, pemberantasan, dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba dengan menggelar pembinaan dalam program ketahanan keluarga anti narkoba. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sukaratu, Kecamatan Banyuresmi, Garut, pada hari Selasa, 30 April 2024.

Menurut Petugas BNN, Yanri Pratiwi, M.I.Kom, program ini menjadi penting karena pada tahun 2024, Desa Sukaratu dan Desa Cinta Asih telah ditetapkan sebagai Desa percontohan dalam upaya pencegahan, pemberantasan, dan peredaran narkoba. "Kami berharap keluarga-keluarga di kedua desa ini menjadi teladan dan dapat memberikan dampak positif serta motivasi bagi keluarga-keluarga lainnya," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, orang tua dari lima keluarga di Desa Sukaratu dan lima keluarga di Desa Cinta Asih diberikan pembekalan mengenai manajemen stres dan pembangunan pola komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Hal ini diharapkan dapat membangun kehangatan dan harmoni dalam keluarga serta meningkatkan ketahanan keluarga terhadap ancaman penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga: Menerka Langkah Politik PKS: Gabung Pemerintah atau Tetap Jadi Oposisi?

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sukaratu, H. Ali Said Abdul Aziz, S.Pdi, mengungkapkan bahwa kerjasama antara BNN Kabupaten Garut dan Desa Sukaratu dalam program ini adalah salah satu langkah penting dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba. "Kami berharap program ini dapat melahirkan keluarga tangguh yang terbebas dari ancaman penggunaan narkotika," ujarnya.

Ali Said Abdul Aziz juga menyoroti peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan dewasa. Menurutnya, masa remaja adalah masa yang rawan, di mana individu mengalami perubahan fisik dan psikis yang signifikan. "Kontrol dari orang tua dan lingkungan yang kurang dapat menyebabkan penyimpangan perilaku pada anak, terutama menuju arah negatif yang disebut kenakalan remaja," tambahnya.

Penanggulangan penyalahgunaan narkoba, lanjutnya, memerlukan upaya terpadu dan komprehensif yang meliputi berbagai aspek, seperti preventif, represif, terapi, dan rehabilitasi. Oleh karena itu, pemerintah Desa Sukaratu memberikan perhatian khusus terhadap penanganan atas penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga: Langkah PSSI dan Pemain Keturunan: Mendukung Langkah Timnas Indonesia Menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kegiatan intervensi pelaksanaan program ketahanan keluarga ini turut dihadiri oleh beberapa anggota BNN, antara lain Yanri Pratiwi, M.I.Kom, Faishal Hakim, S.Psi, Rizqa Rahman Sidiq, S.I.Kom, Nuansa Rose Lestari, S.I.Kom, dan Yana Mardiyana, A.Md.

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah