Sejarah Bunker dan Jejak Pabrik Tenun Terbesar di Asia Tenggara Kini Berubah menjadi Ciplaz dan Ramayana Garut

- 25 Maret 2024, 11:04 WIB
Bunker dan Pabrik tenun terbesar se Asia Tenggara kini sudah berubah menjadi Ciplaz dan Mall Ramayana Garut.
Bunker dan Pabrik tenun terbesar se Asia Tenggara kini sudah berubah menjadi Ciplaz dan Mall Ramayana Garut. /

PR GARUT - Peninggalan sejarah menjadi saksi bisu zaman yang telah berlalu. Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, satu persatu peninggalan bersejarah mulai menghilang, meninggalkan jejak yang terkadang hanya dikenang dalam ingatan.

Salah satu peninggalan sejarah yang paling fenomenal adalah bunker persembunyian pada masa perang dunia pertama dan kedua. Selain itu ada juga Pabrik Tenun Garut (PTG) yang dulu jadi kebanggaan kini semuanya telah berubah menjadi City Plaza (Ciplaz) dan Mall Ramayana Garut.

Pada masa pemerintahan Bupati Aceng Fikri, Pemerintah Kabupaten Garut pernah memohon kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melestarikan artefak sejarah dari Pabrik Tenun Terbesar di Asia Tenggara yaitu PTG dan yang paling fenomenal adalah bunker pabrik ini.

Bunker tersebut menjadi sangat langka di dalam kota dan memiliki potensi untuk dijadikan objek wisata di masa mendatang. Namun, permohonan pelestarian tersebut tidak mendapat respons dari pemerintah provinsi. Akhirnya, bangunan bersejarah itu diratakan dan digantikan dengan pembangunan pusat perbelanjaan Ramyana Garut pada tahun 2010.

Baca Juga: Golkar Tunjuk Lima Kadernya Maju Pilkada Garut, Ampi Mengerucut Dukung Euis Ida Wartiah

Jejak Pabrik Tenun Terbesar di Asia Tenggara pun kini hanya tinggal kenangan. Tempat yang dulunya menjadi markas besar produksi kain sarung telah berubah wajah menjadi pusat perbelanjaan modern.

Pabrik yang dibangun sekitar tahun 1930-an ini pernah menjadi tempat kerja ribuan karyawan pribumi yang mengubah cara tradisional produksi menjadi modern. Dengan luas lebih dari satu hektar, pabrik ini pernah menjadi simbol keberhasilan industri lokal yang diakui oleh Presiden Soekarno.

Jadi Rebutan Kekuasaan

Pabrik Tenun Garut, atau yang dikenal sebagai PTG, memiliki sejarah panjang yang dipenuhi dengan intrik politik dan ekonomi. Didirikan pada masa kolonial Belanda, pabrik ini selalu menjadi rebutan kekuasaan.

Saat Jepang menduduki Indonesia, pabrik ini berada di bawah kendali mereka, dan setelah kemerdekaan, diambil alih oleh Pemerintah Indonesia. Garut dipilih sebagai lokasi produksi tenun karena ketersediaan bahan baku yang melimpah serta keahlian perajin batik dan tenun yang handal. Selain itu, posisinya yang strategis dekat dengan Bandung, pusat kolonial di Jawa Barat, memudahkan pengangkutan barang.

Halaman:

Editor: Ade Parhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x