Network
PR GARUT - Pemerintah Indonesia telah memulai proses pemberian ganti rugi pengadaan tanah untuk pembangunan proyek jalan tol Getachi yang membentang dari Gedebage hingga Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Cilacap. Proses ini dimulai dengan tahap pertama yang fokus pada segmen Garut Utara.
Ganti rugi ini akan diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak pembebasan lahan, terutama di Desa Karang Mulya, Kecamatan Kadungora.
Kepala Desa Karang Mulya, yang juga menjadi editor harian setempat, mengharapkan agar masyarakat yang menerima ganti rugi ini dapat memanfaatkannya dengan baik untuk kepentingan mereka sendiri dan masyarakat sekitar.
Pembayaran ganti rugi ini dilaksanakan di Madrasah Al Hidayah Pasir Pogor, Karang Mulia, pada tanggal 17 dan 18 April 2023.
Baca Juga: Ruas Tol Getaci Dibagi Jadi 4 Seksi dan Akan Punya 10 Exit Tol di Jalur Selatan Jawa Barat
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Garut, M. Rahman, yang juga menjabat sebagai ketua pelaksana proyek, menyatakan bahwa pembayaran uang ganti rugi pengadaan tanah jalan tol Getachi tahap pertama kepada masyarakat Desa Karang Mulya mencapai hampir 91 miliar Rupiah.
Sebanyak 400 Bidang Tanah Dibebaskan
Jumlah ini melibatkan sekitar 400 bidang tanah, dengan nilai tertinggi mencapai lebih dari 2 miliar Rupiah dan yang terendah sekitar 11 jutaan Rupiah.
Proyek tol Getachi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Anggaran Pembangunan Tol Getaci Mencapai 56 Triliun, Diprediksi Selesai Pada Tahun 2024
Tahap pertama ini adalah langkah awal dalam realisasi pembangunan jalan tol tersebut yang diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di sekitar Garut dan wilayah sekitarnya.
