Network
PR GARUT - Kasus korupsi yang menjerat Harvey Moeis, suami dari artis ternama Sandra Dewi, semakin menarik perhatian publik setelah munculnya dugaan keterlibatan beberapa artis dalam skandal tersebut. Inisial artis "C", "S", dan "SD" disebut-sebut terlibat dalam penerimaan hasil uang korupsi tata niaga komoditas timah yang melibatkan Harvey Moeis.
Iskandar Sitorus, Sekretaris DPP Indonesia Audit Watch memunculkan isu tersebut, mengungkap bahwa salah satu artis inisial "C" dan "S" pernah menjadi master of ceremony (MC) dalam acara yang diselenggarakan oleh Harvey Moeis. Meskipun tidak secara langsung menyebutkan nama, Iskandar Sitorus berharap bahwa pernyataannya bisa dibuktikan.
Namun, Kejaksaan Agung (Kejagung) merespons pernyataan tersebut dengan tegas menyangkal terkait isu nama-nama artis yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Mereka menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan artis dalam kasus korupsi yang menjerat Harvey Moeis.
Sebagaimana dilaporkan, Kejagung menyatakan bahwa isu tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan hanya bersifat spekulatif. Meskipun demikian, pernyataan Iskandar Sitorus memunculkan spekulasi di media dan beredar luas di media sosial.
Iskandar Sitorus juga memberikan petunjuk bahwa salah satu artis yang terlibat pernah menjadi MC dalam acara penyerahan jet pribadi Harvey Moeis kepada anaknya. Dia menekankan bahwa kehadiran artis tersebut dalam acara-acara besar tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menunjukkan kesuksesan dan kekayaan Harvey Moeis.
Spekulasi Nama Artis dalam Kasus Korupsi Harvey Moeis
Meskipun namanya tidak disebutkan secara langsung, spekulasi tentang keterlibatan artis dalam kasus korupsi ini telah menimbulkan perbincangan di kalangan masyarakat. Namun, dengan klarifikasi dari pihak Kejagung yang menyangkal adanya keterlibatan tersebut, masih belum ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut.
Kasus korupsi Harvey Moeis terus menjadi sorotan publik, sementara dugaan keterlibatan artis dalam skandal tersebut memberikan dimensi baru pada perkembangan kasus ini. Masyarakat menanti perkembangan selanjutnya untuk melihat apakah klaim tersebut akan dibuktikan atau hanya akan menjadi isu yang tidak memiliki dasar yang kuat.***
