Cek Fakta: Beredar Kabar Swab Test Bisa Merusak Otak

- 1 Agustus 2020, 09:32 WIB
Swab Test yang dijalani oleh pemain Timnas Indonesia.
Swab Test yang dijalani oleh pemain Timnas Indonesia. /PSSI

"Otak memiliki banyak lapisan perlindungan. Pertama dan yang paling jelas adalah tengkorak yang melindunginya. Otak juga terbungkus dalam membran pelindung," tulis BBC.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Garut dan Sekitarnya Senin, 27 Juli 2020: Cerah Berawan hingga Berawan

Selain itu, BBC juga mengambil penjelasan dari anggota koimte British Neuroscience Assosiation (BNA) Dr Liz Coulthard yang menyebutkan test Covid-19 aman dilakukan.

"Swab test tidak bisa mencapai penghalang darah otak tanpa kekuatan yang besar. Sebab, masih ada beberapa lapisan jaringan dan tulang. Kami juga belum menemukan adanya kasus dari swab test dalam praktik neurologi kami," katanya.

Selain dari BBC, terdapat media internasional lain yang membuat artikel terkait yakni AFP.

Baca Juga: Di Tengah Ketidakpastian Akibat Covid-19, IOC Komitmen Gelar Olimpiade Tokyo 2021

Dalam artikelnya AFP mengatakan test Covid-19 aman dilakukan, selain itu AFP mengambil pernyataan dari seorang ahli imunologi John Dwyer dan Profesor Emeritus dari Universitas New South Wales.

"Tes usap tidak ditempatkan pada penghalang darah otak dan tidak membahayakan otak. Dengan demikian tidak menimbulkan ancaman bagi sistem saraf kita," ujarnya.

Dengan demikian, informasi yang telah beredar di media sosial Facebook dan Twitter tersebut dimana menyebutkan test swb bisa merusak otak masuk ke dalam kategori Misleading Content.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

SWAB TEST COVID-19 BISA MERUSAK OTAK [MISLEADING CONTENT] Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Media sosial Facebook dan Twitter dihebohkan dengan kabar tentang swab test covid-19 bisa merusak otak. [CEK FAKTA] Tim Cek Fakta Liputan6.com mencari kebenaran kabar tersebut. Tim menggunakan mesin pencari Google dengan memasukan kata kunci: Swabs test covid-19. Dari kata kunci itu, tim menemukan banyak artikel tentang swab covid-19 dari media kredibel, baik nasional maupun luar negeri. Kemudian, Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel di BBC dengan judul: 'Coronavirus tests: Swabs don't damage the brain and other claims fact-checked'. Artikel itu sudah diunggah BBC pada 18 Juli 2020. Artikel tersebut menyebut swab test covid-19 tidak bisa merusak otak. "Otak memiliki banyak lapisan perlindungan. Pertama dan yang paling jelas adalah tengkorak yang melindunginya. Otak juga terbungkus dalam membran pelindung," begitu bunyi penjelasan dari BBC. BBC juga mengambil penjelasan dari Dr Liz Coulthard, anggota komite British Neuroscience Association (BNA). Dia juga menyebut kalau swab test covid-19 sangat aman dilakukan. "Swab test tidak bisa mencapai penghalang darah otak tanpa kekuatan yang besar. Sebab, masih ada beberapa lapisan jaringan dan tulang. Kami juga belum menemukan adanya kasus dari swab test dalam praktik neurologi kami," katanya. Tim Cek Fakta Liputan6.com juga mencari sumber lain, yakni dari AFC dengan judul: 'Health experts say COVID-19 swab tests are safe and do not damage the blood-brain barrier'. Artikel ini dipublikasikan pada 13 Juli 2020. AFP dalam artikelnya juga mengatakan kalau swab test covid-19 sangat aman. Dalam penjelasannya, AFP mengambil pernyataan dari John Dwyer, seorang ahli imunologi dan Profesor Emeritus di Universitas New South Wales. "Tes usap tidak ditempatkan pada penghalang darah otak dan tidak membahayakan otak. Dengan demikian tidak menimbulkan ancaman bagi sistem saraf kita," katanya kepada AFP dalam email yang dia kirimkan pada 10 Juli lalu. [REFERENSI] https://bit.ly/30Ct7ic

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x